Multi Pahala Puasa Di Bulan Muharram 1445 H
DAPATKAN MULTI PAHALA
PUASA DI BULAN MUHARRAM 1445H
🪷 PUASA SENIN, KAMIS,
🪷 PUASA TASUA, ASYURA,
🪷 DAN AYYAMUL BIDH
Bagi yang ingin
menjalankan Ibadah Puasa di bulan Muharram...
Alhamdulillah umat muslim
dapat mengerjakan multi ibadah puasa sunnah sekaligus, yaitu puasa Senin -
Kamis, puasa Tasu'a, puasa Asyura dan puasa Ayyamul Bidh.
🔹️20 Juli 2023 (02 Muharram
1445H) → Puasa hari Kamis
🔹️24 Juli 2023 (06 Muharram
1445H) → Puasa hari Senin
🔹️27 Juli 2023 (Kamis 9
Muharram 1445H) → Puasa hari kamis & Tasu'a
🔹️28 Juli 2023 (Jumat 10
Muharram 1445H) → Puasa hari Asyura
🔹️31 Juli 2023 (13 Muharram
1445H) → Puasa hari Senin & Ayyamul Bidh
🔹️01 Agustus 2023 (Selasa
14 Muharram 1445H) → Puasa Ayyamul Bidh
🔹️02 Agustus 2023 (Rabu 15
Muharram 1445H) → Puasa Ayyamul Bidh
🔹️03 Agustus 2023 (16
Muharram 1445H) → Puasa hari Kamis
🔹️07 Agustus 2023 (17
Muharram 1445H) → Puasa hari Senin
🔹️10 Agustus 2023 (20
Muharram 1445H) → Puasa hari Kamis
🔹️14
Agustus 2023 (24 Muharram 1445H) → Puasa Senin
🔹️17 Agustus 2023 (27 Muharram 1445H) → Puasa hari Kamis
🥨 FADHILAH PUASA SENIN KAMIS
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُعْرَضُ
الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى
وَأَنَا صَائِمٌ
"Berbagai amalan
dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku
dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa. (HR.
Tirmidzi no. 747. Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1041)
Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ الِاثْنَيْنِ
وَالخَمِيسِ
Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam biasa melakukan puasa di hari senin dan kamis. (HR. Turmudzi 745)
Dari Usamah bin Zaid
radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam terbiasa puasa setiap senin dan kamis. Ketika
beliau ditanya alasannya, beliau bersabda,
إِنَّ أَعْمَالَ
الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
"Sesungguhnya amal
para hamba dilaporkan (kepada Allah) setiap senin dan kamis." (HR. Abu
Daud 2436)
🥨 PUASA TASU'A dan 'ASYURA
Dari Ibn Abbas
radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan:
قَدِمَ
النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمَدِينَةَ وَالْيَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ
فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ. فَقَالَ النَّبِىُّ
– صلى الله عليه وسلم – لأَصْحَابِهِ ≫أَنْتُمْ
أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْهُمْ، فَصُومُوا≪
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sampai di Madinah, sementara orang-orang yahudi berpuasa Asyura’. Mereka mengatakan: Ini
adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun. Kemudian Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat: "Kalian lebih berhak untuk
bangga terhadap Musa dari pada mereka (orang yahudi), karena itu berpuasalah."
(HR. Bukhari 4680
Dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melaksanakan puasa Asyura dan beliau perintahkan para sahabat untuk melakukan
puasa di hari itu, ada beberapa sahabat yang melaporkan:
يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal
10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani."
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
فَإِذَا كَانَ
الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
"Jika datang tahun
depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram)."
Ibnu Abbas melanjutkan, "Namun
belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sudah wafat." (HR. Muslim 1916, 2722).
🥨 PUASA AYYAMUL BIDH
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى
خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ
مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلاَةِ الضُّحَى، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
"Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak
meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2-
mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur." (HR.
Bukhari no. 1178)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ
ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
"Puasa pada tiga
hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari
no. 1979)
Dari Abu Dzar, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ
إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ
وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Jika engkau ingin
berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan
15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425).
Dari Ibnu Milhan Al
Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ
وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ. وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan
15 (dari bulan Hijriyah)." Dan beliau bersabda, "Puasa ayyamul bidh itu seperti
puasa setahun." (HR. Abu Daud no.
2449 dan An Nasai no. 2434)
Dari Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي
حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika
bersafar." (HR. An Nasai no. 2347)
🥫 Boleh Puasa hari Sabtu
dan Ahad bila diikuti dengan puasa hari sebelum atau sesudahnya atau karena
bertepatan dengan kebiasaan puasa
Dari Ummu Salamah
radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
إن رسول الله
صلى الله عليه وسلم أكثر ما كان يصوم من الأيام يوم السبت والأحد، كان يقول: ≫إنهما
يوما عيد للمشركين وأنا أريد أن أخالفهم≪
"Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam lebih banyak puasa pada hari Sabtu dan Ahad. Beliau berkata bahwa
hari Sabtu dan Ahad adalah hari ‘ied orang musyrik dan aku ingin menyelisihi
mereka ketika itu." (HR. Ibnu Khuzaimah)
🍫 Pahala tetap mengalir,
sekalipun tidak puasa
Dari Abu Musa al-Asy’ari
Radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ
الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
"Jika seorang hamba itu sakit atau
bepergian maka dicatat untuknya (pahala) sebagaimana (pahala) amalnya yang
pernah dia lakukan ketika di rumah atau ketika sehat." (HR. Bukhari 2996).
Al Hafidz al-‘Aini mengatakan,
هذا فيمن كان
يعمل طاعة فمنع منها، وكانت نيته لولا المانع أن يدوم عليها
"Hadis ini bercerita
tentang orang yang terbiasa melakukan amal ketaatan kemudian terhalangi (tidak
bisa) mengamalkannya karena udzur, sementara niatnya ingin tetap merutinkan
amal tersebut seandainya tidak ada penghalang." (Umdatul Qori, 14/247)
Ketika anda memiliki
kebiasaan amalan sunah tertentu, baik bentuknya shalat, puasa, atau amal sunah
lainnya, dan anda tidak bisa melakukannya karena udzur sakit atau safar, maka
anda akan tetap mendapatkan pahala dari rutinitas amal sunah yang anda
kerjakan.
Dari Aisyah Radhiyallahu
‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ
حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ
قَلَّ
"Wahai para manusia,
beramal-lah sesuai dengan kemampuan kalian. Karena sesungguhnya Allah tidak
akan bosan sampai kalian bosan. Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh
Allah adalah amal yang paling rutin dikerjakan meskipun sedikit." (HR.
Bukhari 5861 )
Semoga kita selalu sehat
dan dimudahkan untuk bisa menjalankan ibadah puasa tersebut dengan mengharapkan
Ridha Allah Ta'ala. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin
✒️ Barokallahu fikum
Oleh: Abdullah Al
Faqir
Posting Komentar untuk "Multi Pahala Puasa Di Bulan Muharram 1445 H"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.