Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ajari Anak Berbenah Sejak Dini - Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 20)

Adab-Adab Saat Berhutang

Support Keluargamu

Istri Boleh Cari Nafkah?

Langkah Awal

Irt Pekerjaan Mulia

Ajari Anak Berbenah Sejak Dini

Adakah Yang Mustahil Bagi Sang Pencipta?


Adab-Adab Saat Berhutang

Beberapa adab-adab saat berhutang yang perluuu banget temen-temen tau

Berusaha mencari solusi sebelum berhutang

Berhutang dengan niat baik

Ada niat untuk melunasi

Bersegera membayar hutang

Menjamin hutang/ ada jaminan, seperti:

1. Menjamin dengan barang (misal sawah)

2. Menjamin ada yang menanggung hutang (misal, kalau saya tidak sanggup bayar, maka si A yg akan bayar)

3. Menulis hutang

4. Ada saksi

Membayar hutang dengan hal yg lebih baik, tanpa ada isyarat dari yg memberi hutang (jika ada isyarat maka jatuh riba)

Mendoakan org yang memberi hutang

Berdoa agar dimudahkan bayar hutang

Jika ada kesulitan bayar hutang, beritahukan pada yang memberi hutang dengan baik

Hutang tidak boleh mendatangkan keuntungan bagi si pemberi hutang.

Wajib membayar hutang

Semoga Allah memberikan kemudahan untuk melunasinya. Aamiiin

📚Sumber Doa:

- Pernah disampaikan oleh Syeikh Prof.Dr.Su’ud Asy-Syuraim (imam dan khotib Masjidil Haram) dalam salah satu khutbah beliau

Support Keluargamu

Mayoritas manusia akan mengalami seperti apa yang Jack ma katakan diatas. Suka atau tidak, orang-orang asing yang pada akhirnya akan menjadi partner di bisnis yang kita jalani.

Suka atau tidak begitulah hukum alam....

So, jika ada keluargamu atau ada temanmu yang memulai bisnis, supportlah mereka, beli produknya, minimal dukunglah mereka dengan doa.

Yang paling penting, jangan men-cemooh & menjatuhkan semangat mereka yang berani memulai bisnis. Ingat, bisa jadi saat dia sukses, orang yang akan dia ingat selalu adalah kamu yang selalu mensupport dia dalam kondisi apapun. Sip!

Semoga Allah mudahkan apapun usaha kita, dan jadi berkah berlimpah. Aamiin Ya Rabb

Istri Boleh Cari Nafkah?

By: Ippho Right

Suami bantu istri? Itu harus. Begitu juga sebaliknya, istri bantu suami. Harus.

Kalau kita lihat di sekitar kita, teramat banyak istri yang memutuskan untuk ikut nyari nafkah, dengan niat ingin membantu suami. Toh hasilnya untuk keluarga juga.

Bukan suami yang meminta, tapi memang istri yang ingin membantu. Masya Allah, ini mulia. Jelas, urusan nafkah bukan tanggung-jawab istri, tapi dia ingin membantu.

Di sisi lain, istri pun sangat senang kalau suami terlibat di urusan parenting. Apalagi mendidik anak memang tugas bersama, suami dan istri, ayah dan ibu. Bukan salah satu.

Kalau sama partner bisnis aja kita harus saling membantu, apalagi sama partner kehidupan. Insya Allah rumahtangga semakin berkah dan sakinah. Aamiin.

Langkah Awal

By: Ippho Right

Apa sih langkah pertama dalam bisnis?

Setelah memastikan bisnisnya halal dan legal, maka langkah pertama kita adalah menawarkan. Ya, menawarkan. Sesederhana itu.

Gak usah mikir dan ngitung macem-macem. Saran saya, segeralah menghasilkan. Kalau gak ada uang masuk, bisnis ntar bisa kolaps. Terutama buat pemula.

Begitu juga saat kita mengkader anak dan ponakan kita dalam bisnis. Latih mereka untuk menawarkan. Kalau gak dilatih, ntar mereka bisa gengsi dan risih.

Syukur-syukur bisnisnya bisa dijalankan bersama pasangan. Gak harus sih. Tapi menurut saya, banyak kebaikan dari jadi couple-preneur.

Saat kita mulai menawarkan, tentu ada yang menolak, bahkan mengejek. Biarin aja. Kalau sudah kelihatan hasilnya, mereka bakal diem kok.

Ada yang mem-bully, tapi ada juga yang membeli. Fokuslah pada yang membeli. Orang yang membeli, kalau di-treatment dengan baik akan datang kembali.

Tetaplah kasih treatment, jangan segan. Itulah tahap awal mengubah pembeli menjadi pelanggan.

Irt Pekerjaan Mulia

By: Husna

Siapa nih yang mau jadi ibu rumah tangga yang bahagia? Pastinya kita semua mau dong. Namun kadang-kadang dengan padatnya rutinitas harian kita mulai dari pagi sampai pagi, akhirnnya emosi kita tidak stabil, mood mudah terganggu dan akhirnya kadang kita lupa untuk bahagia. MasyaaAllah ya, ibu rumah tangga itu pekerjaan paling mulia  tentunya kalau dijalankan dengan penuh ikhlas karena Allah.

Nah ditengah gempuran berita negatif, kondisi finansial yang tidak menentu tentu kita perlu tau nih bagaimana cara membuat diri kita bahagia. Ada 5 tips teman-teman, kuta coba baca dan praktekkan yuk

1. Bangun lebih awal

Nah bangun awal membuat pikiran dan tubuh kita segar, seolah-olah kita sedang bilang ke tubuh “hari ini saya siap”.

2. Makan dengan sehat

Nikmati setiap hidangan dengan bahagia, meskipun sibuk urus ini itu, tetap dong usahakan makan ontime dan makan-makanan sehat.

3. Pastikan ada waktu untuk berolahraga. Kalau kata Ade Rai paling simple yah habis sholat langsung melakukan plank. Nah jangan sampai terlewat yah, manfaat olahraga teman-teman pasti tau dong😉.

4. Luangkan waktu untuk diri sendiri, ini penting loh. Meskipun ga lama tapi insyaaAllah mempengaruhi mood dan emosi kita.

5. Menjauhkan diri dari hal-hal negatif seperti berita gosip, teman yang toxic. Dan yang paling penting stop membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Tiap-tiap kita berharga insyaaAllah.

Ibu-ibu semangat yaa, jangan kendor. Ingat bahagianya anak-anaka ada pada bahagianya orang tua terutama IBU. Sayang buat kalian semua

Ajari Anak Berbenah Sejak Dini

By: Rika S

Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry,  ada 3 manfaat bagi anak jika kamu mengajari anak berbenah atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga sejak kecil:

1. Anakmu akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi.

2. Anakmu akan memiliki kemampuan bertanggungjawab yang lebih baik.

3. Anakmu akan mampu menghadapi berbagai masalah hidup termasuk mengatasi frustasi dan kesulitan hidup lainnya.

Nah mengerjakan pekerjaan rumah tangga ini adalah salah satu life skill yang sangat berguna di masa depan anakmu.

Ya kali kalau kamu sultan, anak sultan atau nikah sama anak sultan, gosah ribet ajarin life skill ini ke anak.

Tapi kalau kamu adalah orang biasa aja, ya ajari anakmu berbenah sejak usia dini. Tentu sesuai usia ya.

Jadi kalau anakmu rajin berbenah atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kamu boleh bernapas lega.

Karena life skill ini bisa membuat anakmu lebih sukses  di sekolah, pekerjaan, dan hubungan pertemanannya. Ini artinya masa depannya kemungkinan besar lebih cerah jika anakmu punya salah satu life skill yang berguna, salah satunya adalah life skill berbenah atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Yuk mulai ajari anak-anak kita berbenah rumah sejak usia dini.

Adakah Yang Mustahil Bagi Sang Pencipta?

Jawabannya tidak ada. Dengan izin-Nya, nasib bisa berubah. Bahkan takdir pun bisa berubah. Benar-benar berubah.

Tentu, jika kita paham ilmunya dan sungguh-sungguh action-nya. Bukan sekedar tahu, bukan sekedar action. Di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkan kesungguhan.

Sejarah pun sarat dengan contoh. Ada orang biasa, tahu-tahu melejit dan nge-hits. Nasibnya berubah. Sepertinya ini kebetulan atau sekadar beruntung, padahal yang sebenarnya tidak segampang itu.

Menurut saya, setidaknya ada tiga solusi untuk perubahan nasib. Karena Anda semakin tertarik untuk membacanya, izinkan saya menyampaikan tiga solusi tersebut. Boleh?

Tiga solusi itu adalah mendapatkan ridha dari orangtua, memperbanyak sedekah, dan menekuni satu bidang (fokus).

Sampai di sini, Anda pun menyadari bahwa ketiga-tiganya adalah solusi yang tepat bagi siapa saja yang menginginkan perubahan, terutama perubahan nasib. Itu 100% benar.

Alhamdulillah sudah teramat banyak testimoni keberhasilan yang kita dengar selama ini, wasilahnya dari tiga hal tersebut. Sekiranya kita mengalami kegagalan, tiga hal ini adalah yang pertama yang perlu kita introspeksi

Memang, tiada yang mustahil bagi Sang Pencipta. Bagi-Nya, semua serba mungkin. Namun sebagai manusia, kita harus berusaha. Nah, iringi usaha kita dengan tiga hal tersebut. Insya Allah akan lebih cepat dan lebih dahsyat hasilnya.

By: Ismail

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Ajari Anak Berbenah Sejak Dini - Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 20)"