Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Keutamaan Mengerjakan Ibadah Sunnah

Keutamaan ibadah sunnah adalah sebagai berikut:

(01). Melengkapi / Menyempurnakan Kekurangan Pada Amalan Yang Wajib

"Sesungguhnya perkara yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari amal manusia adalah shalat". Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "ALLAH 'Azza wa Jalla telah berfirman kepada Malaikat, dan ALLAH lebih mengetahui:"PERIKSALAH shalat hamba-Ku, apakah sempurna atau ada kekurangan?"Jika shalatnya sempurna, maka dicatat sempurna untuknya, dan jika terdapat suatu kekurangan, ALLAH Ta’ala berfirman:"PERIKSALAH, apakah hamba-Ku memiliki ibadah SUNNAH?" Apabila seorang hamba memiliki amal ibadah sunnah, Allah Ta’ala berfirman: "Sempurnakanlah ibadah "wajibnya" itu dengan ibadah sunnahnya". Lalu setiap amal akan diperlakukan "sama" seperti itu" (HR.Abu Dawud no.864, an-Nasaa-i I/232-233, at-Tirmidzi no. 413 dan Ibnu Maajah no. 1425 & no. 1426, Shahiihul Jaami’ 2020, hadits dari Abu Hurairah)

(02). Mendapatkan Cinta Allah Ta'ala

Siapakah yang tidak cinta kepada seorang yang ketika diperintahkan yang wajib namun justru ia menambah dan memperbanyak dengan yang sunnah. Terlebih lagi Allah subhanahu wa ta'ala pasti akan mencintai hambanya yang senantiasa memperbanyak melakukan yang sunnah.

(03). Allah Akan Memberi Petunjuk Pada Pendengaran, Penglihatan, Kaki, & Juga Tangan Seorang Hamba Yg Dicintai-Nya

Sebagaimana telah disebutkan dalam Hadits Wali Allah berikut ini:

عَنْ أَبِـيْ هُرَيْرَةَ  رَضِيَ اللهُ  عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللّـهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ  تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla berfirman, ’Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’” (Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Imam Bukhâri, no. 6502; Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ‘ , I/34, no. 1; al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubra, III/346; X/219 dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, no. 1248, dan lainnya)

(04). Doa2nya Pun Akan Dikabulkan

"...Senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan "amal2 sunnah" sehingga Aku pun "mencintainya". Jika Aku "Telah Mencintainya", niscaya Aku pun akan menjadi "pendengarannya" yg akan dia pergunakan untuk mendengar, menjadi "penglihatannya" yang akan dia pergunakan untuk melihat, dan menjadi "tangannya" yang dia pergunakan untuk memegang, dan menjadi "kakinya" yang dia pergunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, sungguh pasti Aku akan memberinya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, sungguh pasti Aku akan melindunginya" (HR. Bukhari no. 6502, hadits dari Abu Hurairah)

(05). Bisa Menemani Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam Di Surga

Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami berkata: 

"Aku bermalam bersama Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, kemudian aku pun "segera" menyiapkan air wudhu dan keperluannya. Kemudian Beliau bersabda kepadaku: "MINTALAH sesuatu !". Lantas aku menjawab: "Aku "meminta" kepadamu supaya aku dapat bersamamu di Surga". Beliau menjawab: "Ada lagi selain itu?" Maka aku berkata: "Itu saja ya Rasulullah". Kemudian beliau pun bersabda: "Maka bantulah aku atas dirimu itu dengan memperbanyak sujud (shalat sunnah)" (HR. Muslim no. 489)

(06). Dosa-Dosa Akan Berguguran

"Sesungguhnya seorang hamba apabila sedang shalat "didatangkanlah" seluruh dosa-dosanya dan diletakkanlah di atas kepala atau pundaknya. Kemudian saat dia ruku ataupun sujud maka dosa-dosa itu pun berguguran dari dirinya"(HR.Ibnu Hibban no.1734 dan ath-Thabrani dalam al-Ausath 7314, ash-Shahiihah no. 1398, hadits dari 'Abdullah bin 'Umar)

(07). Diangkat Derajatnya Di Sisi Allah

"Perbanyak sujud(shalat sunnah), karna sungguh tidaklah engkau sujud kepada Allah sekali saja, melainkan dengannya Allah mengangkat dirimu satu derajat & menghapus dirimu satu kesalahan" (HR. Muslim no. 488, hadits dari Tsauban)

(08). Mendapatkan Pahala Yang Besar

"Dua raka'at fajar (yaitu shalat sunnah qabliyyah sebelum shubuh) lebih baik dibanding dunia & semua yang ada di dalamnya" (HR.Muslim no.725, hadits dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha)

(09). Akan Mendapatkan Keberkahan

"Apabila salah seorang dari kalian telah melakukan untuk "shalat (fardhu)nya" di masjid, maka jadikanlah utk "rumahnya" bagian dari "shalat(sunnah)nya". Karena Allah menjadikan kebaikan di rumahnya dari shalatnya itu" (HR. Muslim no. 778, hadits dari Jabir bin Abdillah)

(10). Sebagai Penjaga Agar Tdk Mudah Meninggalkan Amal Yang Diwajibkan

Seseorang yang telah bermudah-mudah dlm mengerjakan perbuatan yg makruh, dia akan lebih mudah untuk terjerumus ke dalam perbuatan yang haram. Begitu pula seseorang yang bermudah-mudah dlm meninggalkan "amal sunnah", maka "cepat atau lambat" dia pun akan mudah meninggalkan amal-amal yang wajib.

Penulis: Ustadz Najmi Umar Bakkar

Posting Komentar untuk "10 Keutamaan Mengerjakan Ibadah Sunnah"