Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Say NO To Hasad

Fenomena akhir zaman tantangan dakwah begitu dahsyat seperti awal dakwah itu muncul penuh dengan intimidasi, ancaman, penolakan dan keterasingan. Sekarang dia muncul kembali dalam keadaan menjadi asing. Karena tidak sesuai dengan selera dan hawa nafsu orang banyak.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntunglah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

Orang-orang kafir, musyrik, dan para munafik menempuh berbagai cara untuk menghalangi dakwah. Mereka menyebar dusta menyerang Islam dan juru dakwahnya. Mengaburkan masalah, dan membuat beragam konspirasi untuk menjatuhkan dan menjauhkan umat dari ajaran Islam yang benar. Dengan tujuan ingin memadamkan cahaya (agama) Allah سبحا نه و تعلى agar supaya pijar cahaya itu menjadi redup atau bahkan padam untuk selamanya.

Allah سبحا نه و تعلى berfirman:

يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـئُــوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَ فْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّاۤ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْـكٰفِرُوْنَ

"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai." (QS. At-Taubah 9: Ayat 32).

يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـئُـوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَ فْوَاهِهِمْ وَا للّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ

"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya." (QS. As-Saff 61: Ayat 8).

Sepak terjang mereka orang orang musyrik dan para munafik dengan berbagai cara untuk menghalang halangi dakwah. Secara tidak langsung merupakan kepanjangan dari tangan orang orang kafir yang sudah terang terangan dan jelas mereka memusuhi islam.

Menghalangi dakwah tanpa alasan yang tidak jelas (secara syar'i) demi menurutkan hawa nafsu dengan rasa kedengkian (hasad) yang telah membutakan mata hati mereka.

Bukankah agama ini dibangun dengan landasan yang kuat dan kokoh dengan "Mashdar Talaqqi".

Yang diambil dari sumber yang shahih yaitu Al Qur'an dan Hadits, inilah sumber pokok hukum islam.

Allah سبحا نه و تعلى berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36).

Allah سبحا نه و تعلى berfirman:

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ مَّنَعَ مَسٰجِدَ اللّٰهِ اَنْ يُّذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ وَسَعٰـى فِيْ خَرَا بِهَاۗاُولٰٓئِكَ مَا كَا نَ لَهُمْ اَنْ يَّدْخُلُوْهَاۤ اِلَّا خَآئِفِيْنَۗلَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّلَهُمْ فِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 114).

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

“Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam At-Ta’zhim wa Al-Minnah fi Al-Intishar As-Sunnah, hlm. 12-13).

Syaikh Musthafa Al-‘Adawi حفظه الله mengatakan, “Benteng yang paling kuat untuk melindungi diri dari kejahatan orang yang hasad adalah dengan berpegang pada Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, lalu meminta perlindungan kepada Allah Rabb semesta alam.” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 726).

Oleh: @Abu_Hikmatyar

Sabtu, 8 April 2023 M.

18 Ramadhan 1444 H.

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Say NO To Hasad"