Ngunduh Pesan dan Pelajaran - Khutbah Idul Fitri 1445 H
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
اللّٰهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ
قال الله تعالى في
كتابه الكريم:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ
يُرِيۡدُ اللّٰهُ
بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ
وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
أَمَّا بَعْدُ…
وَاعْلَمُوْا أَنَّ
يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ
فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ
تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْم، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ
وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
لا
إله إلا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد…
Kaum Muslimin dan Muslimah jamaah sholat idul
Fitri rahimakumullah,
Segala pujian hanyalah milik Allah Subhanahu
wa Ta’ala yang memiliki kesempurnaan pada seluruh nama-nama dan
sifat-sifat-Nya. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, serta memohon ampunan hanya
kepada-Nya. Kita berlindung dan memohon Ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala
atas kesalahan diri-diri kita dan kejelekan amalan perbuatan kita.
Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan, terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad
shalallahu alaihi wa salam, kepada keluarganya dan para sahabatnya, serta
kepada seluruh kaum muslimin yang benar-benar mengikuti petunjuknya.
Ma’asyiral muslimin
jamaah sholat idul Fitri, Semoga Allah Merahmati Kita Semua
Mengawali Khutbah Idul
Fitri pada pagi hari ini, Khotib berwasiat kepada diri khotib pribadi khususnya
maupun kepada para jamaah sekalian pada umumnya, Marilah kita senantiasa
meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wa
ta’ala dengan melaksanakan ibadah yang telah diperintahkan serta menjauhi
larangan-larangan Allah subhanahu wa ta’ala.
Kaum muslimin dan
muslimah jamaah sholat idul Fitri, Semoga Allah Merahmati Kita Semua
Bersyukur dan Bersedih. Begitulah kalimat yang tepat untuk mewakili suasana hati kita semua pada pagi hari ini. Bulan yang dimana kaum muslimin begitu mudah untuk melakukan ketaatan. Hari-hari yang dimana orang berlomba-lomba melakukan berbagai bentuk amal kebaikan. Waktu dimana orang-orang begitu termotivasi untuk mekhatamkan bacaan Al-Qur’an-nya. waktu dimana dua amalan utama; ibadah puasa dan ibadah shalat saling beriringan. Itulah bulan musim semi amalan ketaatan yang Allah mudahkan bagi siapa saja yang Ia kehendaki.
Namun, kini tiba saatnya
kita harus berpisah kembali dengan bulan yang penuh kemuliaan tersebut, bulan
yang penuh rahmat dan luasnya ampunan Allah Azza waa jallaa. bahkan Saking
luasnya pintu pengampunan bagi para hamba-Nya di bulan Ramadhan, seorang ulama
yang bernama Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan, “Siapa saja yang tidak mendapati
pengampunan pada bulan Ramadhan, sungguh dia telah terhalangi dari kebaikan
yang sangat banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, hlm. 378)
Ma’asyiral muslimin
jamaah sholat idul Fitri, Semoga Allah Merahmati Kita Semua
Selain kita bersedih
karena berpisah dengan bulan Ramadhan yang mulia, dan masing-masing diantara
kita pun tidak mengetahui apakah masih dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan
selanjutnya ataukah tidak. Namun meskipun demikian di sisi lain kita juga harus
bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, Hari ini, Saat banyak
saudara-saudara kita yang terbaring lemas karena sakit, Tapi Allah berikan
Kesehatan kepada kita. Hari ini Saat banyak orang kelaparan karena tidak ada
makanan, Allhamdulillah Allah berikan kepada kita rizki yang cukup dan
kelapangan, Hari ini, saat ada saudara-saudara muslim kita di palestina, di
Uighur, dan di negeri2 lainnya, yang mereka sedang dianiaya, bahkan sanak
keluarga mereka ada yang menjadi korban jiwa, rumah2 mereka hancur berantakan
tak tertata, namun hari ini Allah berikan kepada kita nikmat damai dan nikmat
Aman sentosa, sehingga dengan Nikmat Allah tersebut kita dapat berkumpul
Bersama dengan sanak saudara kita untuk merayakan hari raya idul fitri yang
penuh bahagia. Demi Allah Jamaah, ini adalah nikmat yang sangat Agung, dimana
tidak semua orang dapat merasakan apa yang kita dapatkan dari nikmat2 Allah
pada saat ini.
Kaum muslimin dan
muslimah Jamaah sholat idul Fitri yang Semoga Di muliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Allaahu akbar… Allaahu
akbar… Allaahu akbar laailaahaillallah huwallahu akbar Allahu akbar
walillaahilhamd
Gema takbir terdengar
berkumandang di seantero penjuru negeri-negeri kaum muslimin. tanda bahwasannya
kita telah menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadan dan merupakan tanda
kemenangan dan kebahagiaan menyambut hari raya idul fitri.
Sungguh, Inilah salah
satu kebahagiaan yang telah disebutkan oleh rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam:
لِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Bagi orang yang berpuasa
akan merasakan dua kebahagiaan: (1) kebahagiaan ketika berbuka, dan (2)
kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah.” (HR. Muslim no. 1151)
Bahkan Berbahagia karena
keutamaan dan karunia adalah perintah Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana firman
Allah dalam QS Yunus ayat 58:
قُلْ بِفَضْلِ
اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah: “Dengan
kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka (orang-orang mukmin)
itu bergembira. itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (dari
harta dunia yang dimiliki)”.
Kaum muslimin dan
muslimah Jamaah sholat idul Fitri yang berbahagia
Idul Fitri artinya adalah
kembali berbuka, Berbuka setelah satu bulan penuh kita berpuasa dibulan
ramadhan. Sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الصَّوْمُ
يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ
“Asshoumu adalah hari
ketika orang-orang berpuasa, dan hari Idul Fitri adalah hari ketika orang-orang
berbuka,..” (HR. Tirmidzi 632, Ad Daruquthni 385).
Maka Pada hari raya idul
fitri kali ini, selain kita berbuka dari puasaa kita selama di bulan Ramadhan,
Mari kita buka hidup kita dengan lembaran baru, dan kemudian mengisinya dengan
catatan amal-amal kebaikan serta ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta ala dan
Rasul-Nya.
Saudaraku kaum muslimin
dan Muslimah jamaah sholat idul fitri yang semoga dirahmati oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala,
اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Pada Hari ini, di hari raya Idul Fithri yang
berbahagia ini, sesungguhnya kita telah mendapatkan banyak berbagai pelajaran
dari ibadah-ibadah yang telah kita jalani selama sebulan penuh di bulan
Ramadhan.s
Yang pertama, kita bisa mendapatkan
pelajaran dari ibadah puasa yang telah kita jalani,
kita mendapatkan
pelajaran bahwa diri kita tatkala beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala
harus ikhlas dan muroqobah, selayaknya seperti seorang yang sedang berpuasa,
tidak ada yang mengetahui ibadah puasanya kecuali Allah dan dirinya sendiri,
selalu hadir dalam diri orang yang berpuasa sifat muroqobah, yaitu sikap di
mana seorang Muslim selalu merasa di bawah pengawasan Allah. Walau dia tidak
bisa melihat Allah subhanahu wa ta’ala, namun dirinya yakin Allah subhanahu wa
ta’a selalu mengawasinya. Sehingga lahirlah keikhlasan dalam dirinya.
Perlu kita ketahui bahwa
setiap ibadah yang diniatkan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah
serta patuh dan sesuai terhadap tuntunan Allah dan RasulNya, maka sungguh ini
merupakan pertanda diterimanya suatu amal ibadah seseorang.
Dan ketahuilah bahwa
hidup kita, mati kita, ibadah2 kita, pada hakikatnya semuanya milik Allah
subhanahu wa ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
QS. Al-An’am Ayat 162:
قُلْ إِنَّ
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya
shalatku, ibadah2ku, hidupku dan matiku semuanya hanyalah untuk Allah, Tuhan
seluruh alam”.
Saudaraku kaum muslimin dan Muslimah jamaah
sholat idul fitri yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
Yang Kedua,
Kita Juga mendapatkan pelajaran dari Puasa Ramadhan bahwa dengan berpuasa kita
dapat menahan diri dari berbagai kesenangan duniawi, orang-orang yang
berkecukupan harta akan semakin tahu dan sadar bahwa dirinya telah diberikan
nikmat begitu banyak oleh Allah subhanahu wa ta’ala dibanding fakir miskin yang
dimana mereka sering merasakan rasa lapar, terkadang makan dan terkadang tidak.
Maka Dengan
berpuasa seseorang dapat merasakan bagaimana rasa lapar dan dahaga sebagaimana
yang di rasakan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan.
Di dalam sebuah hadist
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا ءَامَنَ بِي
مَنْ باتَ شَبْعانَ وَجارُهُ جائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ وَهُوَ يَعْلَمُ بِهِ
“Tidaklah beriman kepadaku -kata Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam- seseorang yang tidur dalam kondisi kenyang sementara
tetangganya tidur dalam kondisi kelaparan.” (HR. Thabrani)
Dari sabda Nabi Shollallahu alaihi wa sallam
tersebut, beliau menyuruh kita untuk peka terhadap orang-orang yang ada di
sekitar kita. Jangan sampai kita dalam kondisi senang-senang sementara orang sekitar kita
dalam kondisi kesusahan.
Maka Diantara hasilnya
dari pelajaran puasa, Dalam rangka mensyukuri nikmat yang Allahberikan, maka
orang-orang kaya / orang2 yang memiliki kecukupan harta, mereka akan gemar
berbagi, bersedekah, atau membantu kepada mereka yang tidak mampu.
Ma’asyirol muslimin
jamaah sholat idul fitri yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
Kemudian Pelajaran Yang
ketiga, dari bulan Ramadhan adalah menjadi seorang mukmin yang sejati, seorang
mukmin yang beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala bukan hanya di bulan
Ramadhan saja, namun tetap menjaga ibadah2nya di bulan2 selain bulan Ramadhan.
Menjaga sholat lima
waktunya dan menjaga ibadah2 yang lainnya.
Sehingga tidak ada
istilah muslim musiman dalam diri kita.
Ada kalimat menarik yang
semoga dapat menyadarkan kita akan hal ini,
كُنْ
رَبَّنِيًّا وَلَا تَكُنْ رَمَضَانِيًّا
“Jadilah manusia Rabbani, dan jangan menjadi
manusia Ramadhani!”
Maksudnya adalah jadilah hamba Allah yang taat
beribadah di bulan apapun, dan janganlah menjadi hamba yang hanya taat
beribadah ketika di bulan Ramadhan saja.
Marilah kita contoh para ulama terdahulu.
Sebagian ulama sampai-sampai mengatakan, “Para
ulama terdahulu itu, mereka biasa memohon kepada Allah selama enam bulan agar
dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian enam bulan sisanya, mereka perbanyak memohon
agar amalan mereka diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.”
Kaum Muslimin Rahimani Wa
Rahmakumullah
Sungguh, Kita telah
diperintahkan oleh Allah untuk beribadah itu sampai mati, bukan hanya terbatas
di bulan Ramadan saja,
Allah subhanahu wa ta’ala
telah berfirman:
وَاعْبُدْ
رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu
(al yaqin) yaitu kematian.” (QS. Al-Hijr: 99).
Allahu Akbar–Allahu
Akbar––Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyirol muslimin
jamaah sholat idul fitri yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
Kemudian pelajaran ke
empat, dari Bulan Ramadhan adalah menjadikan Mudahnya hati kita untuk dapat
bersedekah atau membantu orang-orang yang tidak mampu. Meneladani Rasulullah shollallahu ‘aalaihi wa
sallam.
Ibnu Abbas Radhiyallahu
‘Anhuma berkata:
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ
أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
“Adalah Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam orang yang paling dermawan, dan dia jauh lebih dermawan lagi
tatkala di bulan Ramadhan.
Hadist tersebut
menunjukkan bahwa pada bulan Ramadhan kita diajarkan untuk bersedekah,
merelakan harta kita untuk meringankan beban orang lain baik itu dibulan
Ramadhan maupun di hari-hari selain bulan ramadhan.
Di dalaam sebuah hadist,
tatkala Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam khutbah ‘Ied, Nabi berkata
kepada para sahabat:
تَصَدَّقُوا
“Bersedekahlah kalian!”
Karena sedekah adalah
ibadah yang sangat mulia dan memiliki banyak keutamaan sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
كُلُّ امْرِئٍ
فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya setiap
orang pada hari kiamat kelak akan berada di bawah naungan sedekahnya.” (HR Ibnu
Hibban) sohih
Tatkala matahari hanya
berjarak satu mil, tatkala manusia kepanasan bercucuran keringat, maka orang
yang rajin bersedekah ia berada dibawah naungan sedekahnya.
Terutama para wanita,
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tatkala dihari raya idul fitri beliau
shollallahu alaihhi wa sallam bersama bilal bin rabah berjalan menuju shaf-shaf
para wanita, Nabi pun memberikan nasihat khusus kepada para wanita yakni untuk
memperbanyak bersedekah. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata
kepada para wanita:
يَا مَعْشَرَ
النِّسَاءِ ، تَصَدَّقْنَ
“Wahai para wanita, bersedekahlah.
فَإِنِّي
أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ
“Sungguh Aku melihat
bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan kaum wanita.”
قَالُوا: لِمَ
يَا رَسُوْلَ اللهِ؟
Mereka (para sahabat)
bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya
Rasulullah?”
قَالَ:
بِكُفْرِهِنَّ
Beliau shollallahu alaihii wa sallam menjawab,
“itu Disebabkan karena kekufuran mereka.
قِيْلَ:
يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟
Ada yang bertanya kepada
beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?”
قَالَ:
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ
Beliau menjawab, “(Tidak,
mereka tidak kufur kepada Allah, melainkan) mereka kufur kepada suaminya (tidak
taat kepada suaminya) dan mereka mengkufuri kebaikan (suaminya).
Maka Nabi Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh para wanita untuk memperbanyak
bersedekah. Karena dengan sedekah itulah yang akan menyelamatkan mereka dari
panasnya siksa api neraka.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
اتَّقُوا
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Selamatkanlah diri
kalian dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kalian tidak
mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.” (HR. Bukhari no.
6023 dan Muslim no. 1016)
Oleh karenanya para
Ibu-Ibu yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bertakwalah
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan diantara bentuk takwa seorang istri
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah taat kepada suaminya. Apabila surga
seorang anak ada pada telapak kaki ibunya, maka Sesungguhnya surganya seorang
istri ada pada telapak kaki suaminya.
Allahu Akbar–Allahu
Akbar––Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyirol muslimin
jamaah sholat idul fitri yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
Inilah beberapa pelajaran
yang dapat kita ambil dari bulan Ramadhan yang telah kita lalui.
semoga Ramadhan di tahun
ini dapat menjadikan diri-diri kita menjadi insan yang lebih baik, menjadi
insan yang lebih bertaqwa dan insan taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
kita berharap kepada
Allah subhanahu wa ta’ala supaya menjadikan diri2 kita hamba yang istiqomah
dalam beribadah meskipun Ramadhan telah berlalu, daan Semoga Allah menerima
Amal amal ibadah kita di bulan Ramadhan tahun ini… Ammin amin ya rabbal alamin…
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ باَرِكْ
عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ
الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ
عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ،
يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ
بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ،
وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ،
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ
أَعْمَالَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَالَنَا فِي رَمَضَانَ
Ya Allah, kabulkanlah doa
kami dan terimalah ibadah kami. Maafkanlah kekurangan dan kesalahan2 kami.
Ya Allah, ampunilah
dosa-dosa kami dan juga dosa kedua orang tua kami, serta dosa seluruh kaum
muslimin, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, terimalah puasa
kami. Jadikanlah puasa kami, amalan yang penuh keimanan dan berharap pahala
dari-Mu, sehingga Engkau jadikan Kami termasuk orang-orang yang Engkau ampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا آتِنَا في
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ:إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن
Wasollallahu ala nabiyina muhamadin wa ala
alihi wa sohbihi wa salllam
taqobballahu minna wa minkum
Wassalamualaikum warohmatullah wa barokaatuh
Posting Komentar untuk "Ngunduh Pesan dan Pelajaran - Khutbah Idul Fitri 1445 H"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.