Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Urgensi Waktu Bagi Manusia - Khutbah Jum'at Edisi Tahun Baru

Waktu bagi manusia sangatlah bernilai bahkan lebih bernilai dari harta benda, diantara yang menunjukkan urgensi waktu bagi manusia, adalah:

1. Allah bersumpah dengan menggunakan waktu, seperti:

- QS: Al Lail: 1

وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰىۙ

"Demi Waktu Malam apabila menutupi (cahaya siang)"

- QS. Al Fajr: 1

وَالۡفَجۡرِۙ

"Demi Waktu Fajar,"

- QS. Addhuha: 1

وَالضُّحٰىۙ

"Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah)"

- QS. Al Ashr: 1

وَالۡعَصۡرِۙ

"Demi masa,"

Sumpahnya Allah menggunakan Waktu ini merupakan isyarat yang menunjukankan akan pentingnya waktu.

2. Waktu Adalah Modal Besar Bagi Manusia.

Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:

ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك

“Wahai anak Adam (manusia), kamu itu hanyalah (kumpulan dari) hari-hari, jika berlalu satu hari (darimu), maka hilang sebagian dirimu juga.” (Abu Nu’aim, Hilyah al-Auliya’ vol. 2, Hal. 148, al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman vol. 13, Hal. 198, no. 10180)

Oleh karenanya Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam mengajak umatnya untuk memanfaatkan waktu ini dengan sebaik mungkin. Nabi Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هِرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ

"Manfaatkan lima perkara, sebelum datang lima perkara: 1) manfaatkan masa mudamu, sebelum masa tuamu, 2) manfaatkan waktu sehatmu, sebelum datang waktu sakitmu, 3) manfaatkan masa kayamu, sebelum masa miskinmu, 4) manfaatkan waktu luangmu, sebelum waktu sibukmu, 5) manfaatkan waktu hidupmu, sebelum datang kematianmu.” (HR. al-Hakim, al-Mustadrak vol. 4, Hal. 341, No. 7846, Shahih al-Jami’ no. 1077)

3. Waktu Sangatlah Cepat Berlalu

Abu al-Walid al-Baji[1] rahimahullah berkata: “Jika aku telah mengetahui dengan sangat yakin, bahwa seluruh hidupku di dunia ini seperti satu jam di akhirat, maka mengapa aku tidak bakhil dengan waktu hidupku (untuk melakukan perkara yang sia-sia), dan ia hanya

akan aku gunakan di dalam kebaikan dan ketaatan.” Allah SWT berfirman:

وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ كَاَنۡ لَّمۡ يَلۡبَثُوۡۤا اِلَّا سَاعَةً مِّنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُوۡنَ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ قَدۡ خَسِرَ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِلِقَآءِ اللّٰهِ وَمَا كَانُوۡا مُهۡتَدِيۡنَ

“Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) melainkan hanya sesaat saja di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah dan mereka tidak termasuk orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Yunus (10): 45)

4. Waktu Yang Berlalu Tidak Pernah Kembali.

 Abu Bakar ash-Shiddîq Radhiyallahu anhu berkata:

إِنَّ لِلَّهِ حَقًّا بِالنَّهَارِ لَا يَقْبَلُهُ بِاللَّيْلِ , وَإِنَّ لِلَّهِ حَقًّا بِاللَّيْلِ لَا يَقْبَلُهُ بِالنَّهَارِ , وَأَنَّهُ لَا يَقْبَلُ نَافِلَةً

“Sesungguhnya Allah memiliki hak pada waktu siang, Dia tidak akan menerimanya di waktu malam. Dan Allah juga memiliki hak pada waktu malam, Dia tidak akan menerimanya di waktu siang.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, no. 37056)

Terdapat sebuah Atsar dari ‘Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu sangat membenci seseorang yang menyia-nyiakan waktunya, mengganggur tanpa menggunakan waktunya untuk kebaikan dunia dan akhiratnya.

إني لأكره أن ارى احدكم سَبَهْلَلا (فارغا) لا في عمل دنيا ولا في عمل آخرة

“Saya tidak suka apabila melihat dari kalian menganggur tidak bekerja untuk dunia dan akhiratnya.”

 Yahya bin Hubairah guru dari Imam bin al-Jauzi berkata:

والوقت أنفس ما عنيتَ بحفظه

“Waktu adalah perkara paling mahal yang perlu engkau perhatikan untuk dijaga,

وأراه أسهل ما عليكَ يضيع

tetapi aku melihatnya paling mudah engkau menyianyiakannya.”

5. Manusia tidak mengetahui kapan berakhirnya waktu yang diberikan untuknya.

Oleh karena itu Allah Ta’ala banyak memerintahkan untuk bersegera dan berlomba-lomba dalam ketaatan. Demikian juga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar bersegera untuk melaksanakan amal-amal shalih. Para ulama terdahulu juga telah menasehatkan agar seseorang tidak menunda-nunda suatu amalan. Al-Hasan berkata:

إياك والتسويف، فإنك بيومك ولست بغدٍّ،

“Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalanamalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya.

 فإن يكن غدًا لكَ فكنْ في غدٍّ كما كنتَ في اليوم،

Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini.

 وإن لم يكن لكَ غدٌّ لم تندمْ على ما فرّطتَ في اليوم

Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.” (Taqrib Zuhd Ibnul Mubarak, 1/28)

Kaum Muslimin Jama'ah sholat Jumah semoga Allah merahmati kita semua

Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam sudah memberikan gambaran bahwa usia standar umat manusia dizaman beliau adalah hanya berkisar antara 60 - 70 tahun. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam:

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur umatku berkisar antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali orang yang melampauinya.” (HR. Ibnu Majah, no. 4236, atTirmidzi, no. 2331 dan 3550, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam shahih Ibnu Majah)

6. Pemanfaatan waktu untuk kebaikan merupakan kunci keselamatan Dunia dan Akhirat

Orang yang selamat dari kerugian di dunia dan di akhirat kelak adalah mereka yakni orang-orang yang mampu menggunakan waktunya untuk kebaikan dan amal sholih, sebagaimana telah difirmankan oleh Allah dalam firman-Nya:

وَٱلْعَصْرِ

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

“Demi masa * Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian * kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Asr (103): 1-3)

Kaum Muslimin Jama'ah sholat Jumah semoga Allah merahmati kita semua

Mari Coba kita renungkan bagaimana penyesalan orang-orang yang tidak beriman, ketika mereka disiksa di dalam neraka. Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لَهُمۡ نَارُ جَهَنَّمَ‌ۚ لَا يُقۡضٰى عَلَيۡهِمۡ فَيَمُوۡتُوۡا وَلَا يُخَفَّفُ عَنۡهُمۡ مِّنۡ عَذَابِهَا ؕ كَذٰلِكَ نَـجۡزِىۡ كُلَّ كَفُوۡرٍۚ

"Dan orang-orang yang kafir, bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati, dan tidak diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir."

وَهُمۡ يَصۡطَرِخُوۡنَ فِيۡهَا ‌ۚ رَبَّنَاۤ اَخۡرِجۡنَا نَـعۡمَلۡ صَالِحًـا غَيۡرَ الَّذِىۡ كُـنَّا نَـعۡمَلُؕ اَوَلَمۡ نُعَمِّرۡكُمۡ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيۡهِ مَنۡ تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ النَّذِيۡرُؕ فَذُوۡقُوۡا فَمَا لِلظّٰلِمِيۡنَ مِنۡ نَّصِيۡرٍ

"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu." (Dikatakan kepada mereka), "Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zhalim tidak ada seorang penolong pun." (QS. Fathir (35): 36-37)

Kaum Muslimin Jama'ah sholat Jumah semoga Allah merahmati kita semua

Mari kita bersama-sama berusaha untuk menggunakan waktu kita untuk kebaikan dan ketaatan. karena ini adalah modal utama kita, jika kita sia-siakan maka hakikatnya kita telah menyia-nyiakan hidup dan kesempatan kita, sesungguhnya orang yang mengetahui perjalanan akhirat sangatlah panjang sedangkan surga Allah sangatlah mahal maka pasti dia bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan diri walaupun usianya sudah semakin senja. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

من خاف أدلج، ومن أدلج بلغ المنزل، ألا إن سلعة الله غالية، ألا إن سلعة الله الجنة

“Barang siapa takut kemalaman maka dia terus berjalan walau hari sudah mulai gelap, dan barang siapa terus berjalan niscaya dia akan segera sampai ke rumah, ketahuilah barang dagangan Allah sangatlah mahal, ketahuilah barang dagangan Allah adalah surga-Nya.” (HR. atTirmidzi, no. 2450, al-Hakim, no. 7851, dishahihkan oleh al-Albani dalam shahih at-Tirmidzi)

Maknanya, barangsiapa yang takut kepada Allah, takut dengan siksanya maka hendaknya dirinya terus beramal sholih pada kehidupan dunianya sampai ajal menjemputnya. Kemudian ia datang kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan membawa bekal amal sholihnya, dan Allah pun menukar amal sholeh tersebut dengan surga.

Semoga Allah selalu menganugerahkan hidayah taufik-Nya kepada kita agar senantiasa istiqamah dalam ketaatan dan berada di atas jalanNya yang lurus. Amiiin.

Oleh: Ust. Dr. Sudarto, B.Sh, M.P.I

Ikuti terus sosial media Tim Kabel Dakwah:

Youtube: Kabel Dakwah

Twitter: Kabel Dakwah Official

Facebook: Kabel Dakwah Official

Instagram: Kabel Dakwah

Website: Kabeldakwah.com

Kami Juga melayani:

1. Jasa Pembuatan Website Wordpress / Blogger

2. Iklan Publikasi di Website Kabeldakwah.com

3. Instal Ulang Windows

4. Penjualan Theme Blogger

5. Instal Ulang Software Aplikasi

6. Pembuatan Jersey

7. Pemesanan Snack (Khusus Area Cilacap Kota)

8. Pemesanan Aplikasi Raport

9. Indexing Website

10. Privat Mengaji (Online), Dan Lain-Lain.

Hubungi Kami Di Sini

Dukung Kabeldakwah.com dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

SARAN / MASUKAN, Konfirmasi SPONSOR & DONASI hubungi: 089673617156

Kirim Sponsor dan Donasi Anda ke Rek Berikut:

BSI 7055429997 a.n. Nurul Azizah



[1] Abu al-Walid al-Baji adalah seorang ulama dan penyair Maliki terkenal dari Beja, Al-Andalus. Al-Baji bekerja di berbagai waktu sebagai penjaga dan pandai emas untuk menghidupi dirinya sendiri. Dia sezaman dengan ahli hukum Ibn Hazm.

Posting Komentar untuk "Urgensi Waktu Bagi Manusia - Khutbah Jum'at Edisi Tahun Baru"