Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Artikel Penuh Nasehat (1)

Daftar Isi:

Sudah Senior Untuk Mengaji?.

Dunia Yang Melelahkan.

Menjalani Hidup Dengan Sabar Dan Optimis.

Jika Anda Ingin Didoakan Malaikat.

 

Sudah Senior Untuk Mengaji?

Sebagian orang enggan datang ke kajian, karena merasa sudah senior, sudah banyak tau agama, penggagas sekolah, madrasah, pesantren, televisi dakwah, radio dakwah maupun yayasan.

Dulu…

Awal mengenal dakwah, kemana kajian didatangi, tak kenal panas dan hujan, siang dan malam, pokoknya dimana ada kajian, di sana ada dia.

Roda zaman pun berputar, sekumpulan kecil para ikhwan dan akhwat di masa lalu, menjadi ratusan bahkan ribuan dimasa sekarang. Bilamana dahulu hanya satu majlis dikejar kesana- kemari, sekarang sudah menjadi belasan majlis yang makmur dengan ilmu. Bila dahulu hanya ada satu musholla kecil yang numpang-numpang kajian di dormitori blok Q areal industri Muka Kuning, kini masjid-masjid yang makmur dengan kajian sudah menjamur dimana-mana.

Namun sayang seribu sayang, majlis hanya didominasi para penimba ilmu yang baru merasakan lezatnya hijrah dan nikmatnya, bermajlis dihadapan para asatidzah. Adapun para senior dan para punggawa dakwah di masa silam, seolah hilang ditelan bumi, hanyut dengan berbagai bentuk kesibukan.

Sahabat, sungguh kami merindukan kehadiranmu di tengah-tengah kami, seperti masa-lalu yang pernah kita jalani bersama, dimasa kita masih sedikit, tak punya apa-apa selain Allah.

Sahabat, menghadiri kajian itu tak ada hubungan dengan seberapa lama dirimu sudah mengenal salaf, karena hubungannya adalah dengan rahmat Allah yang luput darimu, sakinah dan naungan malaikat yang lepas darimu.

Hubungannya adalah terputusnya engkau dari taman-taman surga, dan lenyapnya namamu untuk dibanggakan Allah di atas langit sana, di alamnya malaikat.

Sahabat tidakkah engkau ingat sabda Nabi menjelaskan turunnya rahmat dan ampunan Allah pada majlis-majlis zikir dan ilmuً walaupun seseorang yang banyak dosa datang kebetulan ke majlis tersebut tanpa niat dan duduk bersama mereka, sebagaimana dalam Hadis Qudsi Allah berfirman:

هم الجلساء لا يشقى جليسهم

"Merekalah sebaik-baik majlis dan takkan pernah celaka orang yang bersama mereka selamanya”.

Tidakkah dikau bersedih hati melihat orang-orang lain berebut datang meraih keutamaan ilmu, iman dan amal sholeh, sementara engkau jauh tertinggal di belakang tembok-tembok rumahmu.

Semoga Allah mengembalikan enngkau kepada taman-taman surgaNya.

Batam, 29 Rabius Tsani 1444/24 Nov 2022

Abu Zubair Ahmad Ridwan My.

 

Dunia Yang Melelahkan

Dunia ini melelahkan dan menjenuhkan. Kata Umar bin Khattab, sekiranya bukan karena kelezatan ibadah bermunajat di malam gelap gulita, berpuasa dipanas teriknya siang dan, nikmatnya berteman dengan orang-orang sholeh yang menjaga ucapan mereka, memilih dan memilah perkataan sebagaimana kalian mensortir panen buah kalian, niscaya kematian lebih dia sukai.

Betapa tidak, segala kenikmatannya takkan dapat dibeli kecuali dengan letih, lelah, dan derita. Selepas mereguk piala-piala kenikmatannya, kau kan merasa betapa kelelahan kan kembali menderamu.

Nimatnya perjumpaan kan berakhir dengan tangis perpisahan. Derai tawa yang menggemuruh lenyap terbawa tangisan yang mengharu biru. Suka duka yang baru dinikmati berganti dengan isak tangis nestapa.

Mimpi mukmin adalah negeri akhirat yang seluas langit dan bumi, berjumpa dan menatap wajah Allah Rabbul Izzati, dipertemukan dengan rombongan para nabi, shiddiqin syuhada dan sholihin, sebaik-baik teman sejati.

Ditaman-taman surga yang abadi, semerbak harum mewangi, bersama para bidadari yang bermata jeli, laksana intan dan permata yang tersembunyi, menatap sungai-sungai yang mengalir tanpa henti, dibawah teduhnya pohon-pohon rindang tak bertepi.

Batam, 9 Jumadil Ula 1444- 6 Des 2022

Abu Zubair Ahmad Ridwan My

 

Menjalani Hidup Dengan Sabar Dan Optimis

Saudaraku Seiman,

Terlebih dahulu marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Saudaraku Seiman,

Di tengah krisis multidimensi yang menimpa bangsa kita ini, mulai dari krisis moral, krisis ideologi, krisis ekonomi, dan lain sebagainya, marilah renungkan firman Allah berikut ini:

“Dan sungguh kami uji kalian dengan sedikit rasa ketakutan, lapar, kekurangan harta benda, jiwa, buah buahan.

Dan berilah kabar gembira orang orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengatakan ‘Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Mereka itulah orang yang akan mendapatkan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang mendapatkan hidayah.” (QS Al-Baqarah: 155-157)

Saudaraku Seiman hafidhakumullah,

Dari ayat tadi bisa kita telaah bahwa kehidupan manusia itu selalu berubah-ubah. Roda kehidupan selalu berputar, terkadang kita jumpai kemudahan dalam segala bidang, dan pada lain waktu, kita temukan kesulitan hidup.

Di satu saat kita bisa bersedih, di saat lain kita bisa tiba-tiba menjadi gembira.

Semua dinamika ini dinamakan sebagai ujian dari Allah subhânahu wa ta’âlâ agar iman kita bisa menjadi tebal, kedekatan kita kepada Allah akan selalu bertambah.

Mari kita berusaha untuk bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, dan bersabar atas cobaan - cobaan-Nya.”

Artinya tugas kita, agar pandai- pandai bersyukur atas karunia Allah.

Anugerah yang diberikan tidak membuat kita lena tentang bagaimana cara menggunakan nikmat tersebut secara baik dan benar.

Begitu pula sebaliknya.

Pada waktu kita dikasih cobaan oleh Allah, tugas kita adalah bersabar.

Kita harus selalu ber-husnudzan kepada Allah.

Kita perlu yakin, Allah akan memberikan kemudahan kepada kita, mungkin saja nanti atau di kemudian hari.

Allah berfirman:

Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.” (QS As-Syarh: 5-6)

Di ayat ini, Allah mengulangi tentang kebersamaan antara kesulitan pasti akan ada kemudahan, itu pasti.

Bahkan Allah mengulangi sampai dua kali. Kita tidak boleh meragukan firman Allah ini.

Dalam sebuah hadits qudsi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radliyallâhu anh, Allah berfirman:

“Allah bersabda, Aku ciptakan kesulitan satu, tetapi di situ pula aku ciptakan dua kemudahan.”

Saudaraku Seiman yang dirahmati Allah,

Sekarang ini, di antara kita mungkin sedang bertani, namun gagal panen.

Atau panen sukses tapi harganya tidak sesuai harapan. Yang menjadi pelajar, nilai yang diperoleh kurang sesuai harapan. Yang kerja kantor, ada masalah di kantornya. Yang berdagang ditipu orang.

Hal tersebut bisa saja menimpa kita.

Di saat-saat demikian, kita tetap harus menata hati untuk memosisikan Allah pada dugaan yang selalu baik.

Kata Allah dalam hadits qudsi menyebutkan:

“Aku itu berada pada posisi dugaan hamba-Ku kepada-KU.”

Maksudnya, jika kita meyakini Allah tidak akan bisa menyelesaikan masalah kita, masalah kita pun tidak akan kelar. Apabila kita yakin bahwa Allah bisa menyelesaikan urusan kita yang menurut ukuran kita itu sangat rumit,

Allah pun akan menyelesaikan problem tersebut dengan skenarionya yang indah.

Maka yang patut kita panjatkan kepada Allah bukan kalimat:

“Ya Allah, masalahku sungguh besar.” Bukan.

Namun, dengan kalimat “Masalah! Allah-ku maha paling besar.” Seberapa besar masalah kita, Allah lebih agung daripada masalah kita.

Saudaraku Seiman yang dirahmati Allah,

Perihal kesulitan, dari Ibnu Mas’ud menyebutkan:

“Demi Allah, seandainya kesulitan, keterpurukan, kegagalan itu berada dalam suatu lubang, pasti kemudahan akan mencarinya hingga bisa merangsek masuk.

Dan kesulitan tidak akan bisa mengalahkan kemudahan. Dalam arti, kemudahan pasti akan menang.”

Saudaraku Seiman hafidhakumullâh,

Solusi terbaik menghadapi hidup adalah optimism.

 “Optimisme merupakan sumber keilmuan, apa saja.”

Mari kita bangun optimisme, sembari sambil membenahi kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita, kita evaluasi sikap kita, kinerja kita, dengan tetap mengutamakan doa, munajat kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ yang rajin, shalat malam, supaya masalah kita diselesaikan oleh Allah dengan cara-Nya yang indah, insyaallah kita akan diberikan jalan keluar dari aneka krisis tersebut.

Rasulullah shallalâhu alaihi wa sallam bersabda:

“Sebaik-baik ibadah adalah menanti kegembiraan.”

Yang dimaksud Rasulullah shallalâhu alaihi wa sallam kira-kira adalah optimisme menyambut datangnya kebahagiaan itu merupakan ibadah yang agung. Bagaimana kalau tidak agung apabila semua umat muslim di muka bumi ini berputus asa, tidak ada yang mau berusaha. Padahal putus asa merupakan suatu hal yang harus kita hindari. Lawan kata putus asa adalah optimisme, keyakinan yang tangguh.

Pesan Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya yang disebutkan dalam al-Quran:

 “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir.” (QS Yusuf: 87)

Dengan demikian, ada beberapa pelajaran yang perlu kita petik dari kultum Subuh kali ini:

> 1. Pertama, semua orang akan dipenuhi rasa jika tidak sedang bahagia, maka dia sedang berduka.

Jika bahagia, sikapnya harus bersyukur, jika berduka harus bersabar.

> 2. Kedua, berdoa atau memohon kepada Allah dengan penuh optimisme itu sangat penting.

Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al - Baqarah: 186)

Dalam cerita Nabi Yunus saat dia ditelan oleh ikan, berkat doa yang ia panjatkan, Allah kemudian mengabulkan. Dzin Nun atau yang terkenal dengan nama Nabi Yunus pun akhirnya bisa keluar dari perut ikan.

Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Said bin Abi Waqash adalah:

“Doa Nabi Yunus ketika berada di perut ikan yang besar adalah ‘Lâ ilâha illâ anta, subhânaka innî kuntu minadh dhâlimîn.’ Tidak ada seorang muslim satu pun yang berdoa memakai kalimat itu kecuali dikabulkan doanya.”

> 3. Ketiga, pentingnya berhusnudhan kepada Allah ta’âlâ. Berprasangka baik merupakan kunci kebahagiaan

> 4. Keempat, bagi orang yang sedang dirundung duka, penuh cobaan hidup, hendaknya memperbanyak doa dan berdzikir mengingat Allah.

Semoga kita tergolong orang-orang yang diberikan anugerah bisa mensyukuri aneka macam nikmat Allah. Andai saja kita diberi cobaan, semoga kita dianugerahi sabar dan optimisme serta pribadi yang selalu dekat kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.

Wallahu'alam bi sowab…

(Di sadur kembali: Abikopi)

 

Jika Anda Ingin Didoakan Malaikat

Pernahkah Anda didoakan makhluk yang pasti /didengar doanya oleh Allah? Pernahkah Anda merasakan dicintai makhluk yang mendatangkan ketenangan dalam hati? Berbahagialah bagi Anda yang pernah merasakannya. Tapi bagi Anda yang belum pernah merasakannya, berikut ini beberapa trik untuk mendapatkannya insyaAllah:

1. Gemar menuntut ilmu agama

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,

وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ

“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap mereka sebagai bentuk keridhaan terhadap para penuntut ilmu. Dan sesungguhnya orang yang berilmu itu dimohonkan ampun oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan di air”. (HR. Abu Dawud dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban)

2. Menjenguk orang sakit

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ. وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الْجَنَّةِ

“Tidaklah seorang muslim menjenguk saudaranya sesama muslim di suatu pagi melainkan tujuh puluh ribu malaikat akan mendoakannya hingga sore hari. Jika ia menjenguknya di sore hari maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendoakannya hingga pagi, dan dia akan mendapatkan buah-buahan di surga”. (HR. Tirmidzy dari Abu Musa al-Asy’ary radhiyallahu’anhu dan dinyatakan sahih oleh al-Hakim)

3. Rajin berinfak

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: "اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا" وَيَقُولُ الْآخَرُ: "اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا"

“Tidaklah setiap para hamba menjumpai pagi hari melainkan ada dua malaikat yang turun. Salah satunya berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti untuk orang yang berinfak”. Yang kedua berdoa, “Ya Allah timpakanlah kebinasaan bagi orang yang enggan”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

4. Mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: "وَلَكَ بِمِثْلٍ"

“Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya melainkan malaikat akan berkata, “Dan untukmu juga”. (HR. Muslim dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu)

 

Posting Komentar untuk "Artikel Penuh Nasehat (1)"