Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rezeki Anda Yang Mana?

REZEKI bukan hanya berupa harta benda saja. Rezeki juga melingkupi semua pemberian Allah kepada makhluq-Nya untuk menunjang kehidupannya. Rezeki bisa juga berupa waktu, kesehatan, kecerdasan, teman, tetangga yang baik dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ada empat golongan manusia dalam kaitannya dengan rezeki:

1. Manusia yang berusaha secara maksimal untuk mendapatkan rezeki, sambil terus beribadah dan berdoa yang banyak.

Inilah sebaik-baiknya manusia di sisi Allah. Dengan syarat jika usahanya halal dan ibadahnya khusyu'.

Manusia golongan ini rezekinya berkah dan bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka (ajaib). Hal itu karena ia menempuh semua jalan bumi dan langit dengan sungguh-sungguh.

Apakah orang golongan pertama ini pasti kaya harta? Belum tentu juga. Kaya atau miskin tak jadi soal baginya. Jika kaya ia tidak bermewah-mewahan. Jika miskin ia tetap bersangka baik kepada Allah. Cukuplah baginya apa yang ditakdirkan Allah. Ikhlas dan bahagia sudah hidupnya.

Namun jika usaha maksimalnya tersebut dicemari dengan keharaman, maka jadilah ia manusia fasik. Atau istilahnya STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan terus). Rezekinya bisa berubah dari berkah menjadi tidak berkah. Cepat habis dan boros.

2. Manusia yang berusaha untuk mendapatkan rezeki secara maksimal, namun kurang dalam ibadah dan doa.

Orang ini jauh dari Allah, mungkin juga tidak mengenal agama (Islam KTP). Orang yang kafir juga termasuk dalam golongan ini.

Mereka bisa menjadi kaya harta atau tetap miskin semata-mata tergantung pada keahlian dan peluang rasional yang ada di depannya.

Nilai rezekinya biasa-biasa saja, bahkan bisa tidak berkah jika usaha yang dilakukannya tidak halal.

Orang kafir dan Muslim KTP yang kaya raya dan semakin lupa kepada Allah termasuk golongan ini. Mereka disebut Istidraj. "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa” (QS. 6 ayat 44)

3. Manusia yang kurang usahanya dalam mendapatkan rezeki, namun banyak ibadah dan berdoa kepada Allah.

Orang dalam kategori ini peluang kayanya fifty fifty, tergantung dari kehendak Allah.

Mengapa ia bisa kaya walau usahanya belum maksimal? Sebab usaha sebenarnya tak ada hubungannya dengan rezeki. Rezeki adalah rahasia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa saja.

Orang dalam golongan ini hidupnya ajaib. Sebab usaha belum maksimal tapi rezekinya sudah datang dari arah tak disangka-sangka dikarenakan kedekatannya dengan Allah.

Jika usaha yang tidak maksimal tersebut diiringi dengan cara-cara yang haram, maka berlaku ketentuan seperti golongan pertama. Rezekinya menjadi tidak berkah. Cepat habis dan boros.

4. Manusia yang kurang berusaha, sekaligus kurang/tidak beribadah dan berdoa kepada Allah.

Orang semacam ini akan sulit mendapatkan rezeki karena semua pintu ia tutup sendiri.

Hidupnya susah, bahkan menjadi beban orang lain. Inilah seburuk-buruknya manusia. Sebab sudah tidak berusaha, tidak ibadah lagi. Jika pun ada yang kaya harta maka itu juga merupakan hukuman istidraj dari Allah.

Orang semacam ini perlu diberi motivasi agar rajin ibadah dan berusaha, serta diberikan keterampilan agar bisa merubah nasibnya.

Lalu...termasuk yang manakah Anda?

By. Satria Hadi

Posting Komentar untuk "Rezeki Anda Yang Mana?"