Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gagap Realitas di Tengah-Tengah Ummat


E: Selama nyantri apa ga digembleng masalah itu? Koq pas di lapangan malah mikirnya begitu? Trus institusi tadi mengerahkan mereka ke tempat itu tujuannya apa?

Demikian pertanyaan seorang rekan fb pagi ini. Dan ini adalah hal yang sudah berulang kali saya tanyakan pada santri termasuk para ustadznyaz saat saya, yang karena hobi mblayang kemudian diminta cerita beberapa hal tentang kondisi keummatan.

Biasanya yang saya tanyakan adalah, apakah pesantren, ma'had atau apalah nama institusinya itu punya perpustakaan?

Jawabannya, kompak, dan dengan nada bangga, ada tadz (masih juga dipanggil ustadz).

Nah, lanjut saya, dari ratusan atau ribuan buku itu, adakah buku-buku yang berbahasa Indonesia?

Jawabannya mulai lirih, entah kurang semangat atau takut sama ustadznya saya kurang tahu.

Sayapun kembali bertanya. Dari buku-buku berbahasa Indonesia itu, adakah buku-buku mengenai sejarah dakwah dan juga problem keumatan muslim di Indonesia?

Jawaban yang paling sering muncul adalah, Ada tadz, Api Sejarah Karya Dr. Ahmad Mansur Suryanegara.

Kalau karyanya pak Natsir?

Tidak ada (bahkan ini di beberapa institusi yang dibimbing da'i DDII).

Karya Buya Hamka?

Tidak ada (beberapa menjawab ada, tapi tetap tidak ada karya utama seperti Sejarah Umat Islam dan Tafsir al Azhar).

Buku-bukunya Pak Kuntowijoyo?

Tidak ada (kalau ini kompak).

Baik. Pertanyaan terakhir ya. Apakah di lembaga ini sering diadakan diskusi keummatan? Tentang tantangan dakwah, kemiskinan umat dan yang sejenisnya?

Tidak tadz (yang ini juga kompak).

Padahal, biasanya, saya diundang pada pembekalan untuk para santri tingkat akhir, yang berarti setelah itu mereka akan diterjunkan ke tengah masyarakat. Bisa dibayangkan, bagaimana mereka akan menghadapi kegagapan demi kegagapan ketika sudah diterjunkan di tengah umat.

Dan hal ini, masih saja berulang dari tahun ke tahun. Jangan-jangan, kegiatan pembekalan akhir itu juga sekedar seremonial.

 

Sumber: Fb Arif Wibowo

 

Posting Komentar untuk "Gagap Realitas di Tengah-Tengah Ummat"