Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesaksian Anton Permana Soal Ar-Razzy Haasyim dan Senjata Api yang Menembak Anaknya (Hoax)


Teks yang Tersebar seperti berikut ini:

Kebetulan beliau secara adat, masih keponakan saya. Sekolah dan mengaji dekat rumah saya. SD, MTsN sampai MAN2 kelas 2.

Bapak dan Ibunya juga kenal saya. Awalnya saya lupa dgn beliau. Tetapi kebetulan ada adik yang mengingatkan. Baru saya ingat dan “Aji” (nama panggilan kecilnya) ternyata sdh menjadi ustadz dgn titel doktor.

Beliau awalnya bergabung dgn salafi. Juga berguru dgn KH. Mustofa Yakoeb (Imam Masjid Istiqlal).

Secara akademis, jurusannya memang filsafat. Sempat tumbuh besar di komunitas salafi Albaniyyun.

[Catatan: group salafi ini ada dua yakni Albaniyyun dan al-Jama'iyyun). Yg haroki (pergerakan) dan dakwah sunnah (no-politik)].

Namun setelah itu ada keretakan dan terjadi perang pemikiran sesama mereka.

Buya Aji ini orangnya temperamental aslinya. Dia lama belajar “suluk” aliran thoriqot tradisional Minangkabau beraliran Naqsabandiyah.

Namun saya mulai curiga ketika di YouTube viewernya sebenarnya tidak banyak hanya puluhan ribu, tetapi secara algoritma selalu tampil di atas kalau di buka.

Bagi yg paham spelling digital “operate generating content googgle” maka akan paham bahwa, penampilan YouTube beliau ditreatment.

Lalu selanjutnya, konten Aji ini termasuk materi ceramah  dalam zona “mutasyabihat”. Artinya, terlalu vulgar masuk ke materi ceramah yang seharusnya dibahas di level tertentu dan kalangan khusus. Tidak bisa secara umum dishare karena kontennya vulgar dan kalau masyarakat awam menonton bisa salah tafsir.

Suatu ketika, Buya Aji ini mengatakan bahwa Soekarno adalah Waliyullah, tafsiran tauhid mulai dia pelesetkan dan juga banyak menyerang para ulama hanif dan kabir.

Oleh sebab itu saat ini banyak para ulama dan asatidz mulai gelisah dan waspada terhadap Buya Aji yang kontroversial dan “merusak” akidah ummat ini dgn ceramahnya yang ambigu.

Buya Aji ini di mata orang awak tak lebih dari gadang sarawa (besar celana alias tukang kibul), pelacur agama (penjual agama), yg memanfaatkan momentum menjadi “anjing istana," supaya mendapat fasilitas dunia termasuk penjagaan dari polisi.

Biasanya ulama, asatidz dan kiyai dimusuhi polisi. Kok dia malah dijaga polisi? Dan malah yg terjadi anaknya mati secara tdk sengaja tertembak pistol polisi?

Polisi dan pistolnya yg seharusnya “secara duniawi” dimaksudkan menjaga diri dan keluarganya justru membunuh anaknya sendiri. Ini yang di namakan qadarullah.

Tidak ada buzzer yg menuduh dia kadrun dan radikal. Berarti benar kata Imam Syafii. Kalau mau melihat mana ulama yg lurus dan jujur diantara sekian banyak ulama, maka carilah ulama yang dimusuhi oleh para musuh Islam.

Lalu bagaimana kalau ulama itu bermesraan dan mendapat fasilitas dari musuh Islam?

Info dari link 1 buya:

Buya memang dikawal polisi, tetapi senjata yg meletus adalah senjata milik buya itu sendiri.

Namun diberitakan seolah yg meletus adalah senpi milik polisi pengawalnya.

Bagi yg paham SOP pemakaian senjata oleh aparat akan paham hal ini: Senpi tak boleh lepas dari badan ketika dalam tugas pengawalan melekat.

Dan apabila di simpan/di letakkan harus di tempat yang terkunci yg hanya bisa diakses pemilik senpi, seperti di locker, tas khusus dan lemari.

Hanya saja kalau kejadian sebenarnya diberitakan, nama buya akan tercoreng. Kok ulama pakai senpi? Bagaimana perizinannya? Dan ini jelas terkena pidana pasal berlapis.

Dan pastinya nama buya yg mau di gadang-gadang untuk “melumat UAS/UAH” ini akan hancur duluan.


Bantahan Atas Berita Fitnah/Hoax Di Atas:

Release : Jum’at, 24 Juni 2022

ANTON PERMANA: 

Beredar tulisan mengatasnamakan aktifis KAMI Anton Permana terkait Buya Arrazy. Ketika dikonfirmasi kepada Anton Permana, beliau menjawab “ Itu adalah fitnah. Saya tidak pernah menulis seperti itu. Apalagi saya tidak kenal Buya Arrazy. Dan sepertinya ada upaya pihak ketiga untuk mengadu domba dan sebarkan fitnah kepada saya. Jadi saya harap semua pihak tidak terpancing dan mengabaikan sebaran tulisan tersebut.”

Lalu Anton melanjutkan, “Saya bersama tim pengacara lagi melacak pihak mana yang sampai hati menebar fitnah di tengah kondisi Buya Arrazy sedang berduka itu.” Tegas Anton Permana.

Menurut penelusuran Tim FNN, setidaknya ada beberapa group WA yang beredar tulisan yang mengatasnamakan Anton Permana. Terkait Buya Arrazy.

Dimana dalam tulisan tersebut. Banyak bercerita tentang latar belakang Buya Arrazy. Sekolahnya dimana, dan asumsi masyarakat terkait ceramah Buya Muda yang lagi naik daun ini dan kontroversial.

Apalagi, Buya muda ini lagi berduka atas musibah menimpa anak keduanya di Tuban. “Dari kondisi ini,  jelas hal itu merupakan perbuatan bukan orang sembarangan, dengan tujuan jelas sekali untuk mengadu domba sesama ummat Islam. Sedangkan saya sejak di penjara sampai sekarang tidak pernah menulis lagi atas nama saya di sosial media manapun. “Jelas Anton ketika dikonfirmasi melalui HP oleh tim FNN.

(Sumber: Anton Permana)

Posting Komentar untuk "Kesaksian Anton Permana Soal Ar-Razzy Haasyim dan Senjata Api yang Menembak Anaknya (Hoax) "