Istrimu Bukanlah Pembantu
Setiap
insan tentu ingin memiliki rumah tangga atau keluarga yang bahagia baik itu
dari sisi suami maupun istri. Namun yang sering terjadi, tidak sedikit dari para
suami, mereka tidak melihat bagaimana banyak dan beratnya pekerjaan istrinya di
rumah. Dimana kebanyakan dari para suami hanya menuntut sang istri untuk
melayaninya dan membereskan rumahnya.
Saudaraku
yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala...
Perlu
kita ketahui bahwa istri kita itu bukanlah budak atau pembantu. Tidakkah kita
sadari bahwa orang tua dari istri kita saat menyerahkan anak perempuannya kepada
kita, harapannya adalah agar anaknya itu disayang, diperhatikan, dimanja, dan
dimuliakan oleh kita. Maka kita yang telah bersedia menerima amanah tersebut maka
konsekuensinya adalah menunaikan amanah tersebut dengan baik. Bukan malah
sebaliknya dengan menjadikan anaknya yang telah menjadi istri kita itu sebagai
budak dan pembantu. Jika ada suami yang memperlakukan istrinya seperti layaknya
budak dan pembantu, maka ketahuilah bahwa orang semacam itu adalah laki-laki yang
keji dan tidak memiliki urat malu.
Kita
memohon kepada Allah, semoga Allah menjadikan kami dan para pembaca sekalian
sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab lagi berkasih sayang dengan istrinya.
Saudaraku
yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala...
Ikutilah
petunjuk suri tauladan kita yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diantara
salah satu sunnah yang mungkin mulai ditinggalkan oleh para suami adalah
membantu istri dan pekerjaannya di rumah. Semoga para suami bisa menerapkan Sunnah
Nabi ini walaupun hanya sedikit saja. Beberapa suami bisa jadi cuek terhadap
pekerjaan istri di rumahnya apalagi istri pekerjaannya sangat banyak dan
anak-anak juga banyak yang harus diurus dan dididik.
بَرَكَةُ الْبُيُوتِ بِإِقَامَةِ
السُّنَّةِ فِيهَا
Keberkahan dalam sebuah rumah adalah dengan
menegakkan sunnah di dalamnya
قَالَ الْعَلَّامَةُ مُحَمَّدُ
ابْنُ صَالِحٍ الْعَثِيمِين رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى:
Seorang ulama terkemuka bernama
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, semoga Allah merahmatinya, berkata:
الْإِنْسَانُ إِذَا كَانَ
فِي بَيْتِهِ، فَمِنَ السُّنَّةِ أَنْ يَصْنَعَ الشَّايَ مَثَلًا لِنَفْسِهِ وَيَطْبُخَ
إِذَا كَانَ يَعْرِفُ وَيَغْسِلَ مَا يَحْتَاجُ إِلَى غَسْلِهِ كُلٌّ هٰذَا مِنَ السُّنَّةِ
Jika seseorang berada di rumahnya,
termasuk amalan sunnah (bentuk mencontoh Nabi) ialah membuat teh dan memasak
untuk dirinya sendiri jika dia bisa memasak dan mencuci apa yang perlu dicuci,
semua hal tersebut merupakan (amalan) Sunnah,
أَنْتَ إِذَا فَعَلْتَ ذٰلِكَ
تُثَابُ عَلَيْهِ ثَوَابُ سُنَّةٍ اقْتِدَاءً بِالرَّسُولِ -عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ-
وَتَوَاضُعًا لِلّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Jika Anda melakukan itu, Anda akan
diganjar dengan pahala Sunnah, sebab anda telah mengikuti contoh Rasulullah ‘alaihis
sholaatu wassalaam dan tawaadhu’ kepada Allah Azza Wa Jalla,
وَلِأَنَّ هَذَا يُوجِدُ
الْمَحَبَّةَ بَيْنَكَ وَبَيْنَ أَهْلِكَ زَوْجَتِكَ إِذَا شَعَرَ أَهْلُكَ أَنَّكَ
تُسَاعِدُهُمْ فِي مِهْنَتِهِمْ أُحَبُّوكَ وَازْدَادَتْ قِيمَتُكَ عِنْدَهُمْ فَيَكُونُ
فِي هٰذَا مَصْلَحَةً كَبِيرَةً
Karena hal-hal tersebut menumbuhkan
kecintaan antara Anda dan keluarga Anda khususnya istri Anda, jika keluarga
Anda merasa bahwa anda membantu mereka dalam pekerjaan mereka, mereka semua akan
sangat mencintai anda dan hal itu akan menambah wibawa Anda di sisi mereka,
maka dalam hal ini (membantu keluarga) terdapat maslahat yang sangat besar,
الْمَصْدَرُ: كِتَابُ/شَرْحُ
رِيَاضِ الصَّالِحِينَ
Sumber: Kitab Syarh Riyadh as-Salihin (2/529)
Saudaraku yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala...
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
adalah teladan terbaik bagi yang menginginkan kebahagiaan dalam rumah
tangganya.
عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنِ
الْأَسْوَدِ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ :مَا كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِي
مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ
Dari Ibrahim dari Al-Aswad berkata,
Aku berkata kepada Aisyah: “Apa yang diperbuat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam pada
keluarganya? Dia (Aisyah) Berkata, "Rasulullah mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, dan jika tiba waktu shalat beliau keluar
untuk shalat”." (HR. Ahmad: 23093)
Dalam hadits lainnya, ‘Aisyah
radhiallahu ‘anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
mengerjakan hal-hal sederhana untuk membantu istri-istri beliau semisal
mengangkat ember dan menjahit bajunya.
عن عروة قال قُلْتُ لِعَائِشَةَ
يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ
فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ
Urwah berkata kepada Aisyah, “Wahai
Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan
(seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang
membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat
air di ember”. (HR Ibnu Hibban)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda:
وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
‘Sebaik-baik kalian adalah yang
terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya” (HR At-Tirmidzi As-Shahihah no. 284)
Selayaknya seorang suami tidak boleh
kasar dan gengsi dihadapan istrinya, tetapi harus lemah-lembut, berkasih sayang
dan membantu pekerjaan istrinya di rumah.
Ingat, Istrimu bukanlah budak dan
pembantu mu !!!
Penulis: Ahfadl Saifuddin, S.Pd.I
Pemalang – Jawa Tengah
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Istrimu Bukanlah Pembantu"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.