Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ISLAM ITU ADALAH SUNNAH


Ajaran islam tercermin dalam bentuk apa yang Nabi ucapkan, lakukan, terapkan, dan keyakinan beliau ShallAllahu ‘alaihi wasallam.

Islam yang sebenarnya ialah petunjuk petunjuk atau sunnah yang telah Nabi ShallAllahu ‘alaihi wasallam ajarkan. Maka, yang tegak di atas sunnah itulah penegakan islam yang sesungguhnya.

v  Bersama Jamaah Sahabat ShallAllahu ‘alaihi wasallam (berpemahaman seperti mereka)

Umar RadhiyAllahu ‘anhu berkata:

لاعذرلأحد فى ضلالة ركبها حسبها هدى ولا في هدى تركه حسبه ضلالة فقد بينت الأمور وثبتت الحجة ،وانقطع العذر

“Tidak ada udzur atau tidak diterima alasan bagi seorang yang di atas kesesatan yang ia lakukan yang di anggapnya kebenaran. Sebagaimana tidak ada udzur bagi yang meninggalkan kebenaran yang di anggapnya kesesatan. Segala urusan telah di jelaskan dan hujjah telah ditetapkan, demikian juga udzur telah putus.” (Hadist Munqoti’, Ibnu Battoh – Al Ibaanah al Kubro no. 162)

v  Agama Itu Adalah Yang Datang Dari Allah, Tidak Ada Di Dalamnya Presentatif Dari Akal Manusia

Tidak ada hak bagi akal untuk mengotak-atik dan merubah syari'at yang sudah baku. Akal dan pikiran manusia harus tunduk pada dalil agama. Maka jangan pernah mengikuti hawa nafsu atau hasil olahan akal manusia tanpa petunjuk yang mulia.

v  Ketahuilah Bahwasanya Manusia Telah Banyak Mengadakan Perkara Baru Dalam Urusan Agama

Jauhkanlah sejauh-jauhnya perkara baru dalam urusan agama. Karena agama tidak butuh pada tambahan dan pengurangan. Sesungguhnya setiap perkara baru dalam urusan agama yang tidak ada contoh dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam, Maka itulah bid' ah dan semua bid’ah dalam agama adalah sesat. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمَنۡ يُّشَاقِقِ الرَّسُوۡلَ مِنۡۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَـهُ الۡهُدٰى وَ يَـتَّبِعۡ غَيۡرَ سَبِيۡلِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ نُوَلِّه مَا تَوَلّٰى وَنُصۡلِه جَهَـنَّمَ‌ وَسَآءَتۡ مَصِيۡرًا

“Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An Nisa’: 115)

Rasululullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).” (HR. Bukhari dalam shahihnya Kitab al I’tisham Bil Kitab Wa as Sunnah, Bab al-Iqtida’ Bi Sunani Rasûlillâh no. 7280)

v  Keluar dari agama ada dua bentuk:

1.      Seorang yang keluar dari jalur setelah mencari kebenaran. Maka tidak di sesatkan tetapi tidak di ikuti kesalahanya, seperti para ulama besar imam annawawi. Imam ibnu hajar kedua duanya imam asy ari yang mentakwilnya sifat sifat Allah. Lalu para ulama mengoreksi mereka. Bukan menyesatkan mereka rahimahullah.

2.      Seorang yang keluar dari jalur petunjuk krena dasar kerusakan hati dan tujuannya. Maka ini di nyatakan sesat dan di tinggalkan seperti ibnu arabi, ibnu sab'in. At talamsaani. Addullah al qosimi dari qasim di zaman kita sekarang.

Mengingkari pelaku bid’ah tidaklah termasuk memecah belah ummat seperti pada anggapan orang-orang.

Janganlah seorang diantara kamu terhalang untuk menegaskan dan menegakkan kebenaran saat dilihatnya. Atas alasan kerena pengaruh atau kewibawaan manusia.

v  Tidak Sempurna Islam Seorang Hamba Sampai Ia Menjadi Pengikut Yang Jujur Dan Menjadi Muslim Yang Baik

v  Berbicara Tentang Dzat Dan Sifat Allah Merupakan Perakara Terlarang Dan Berbahaya

Kita boleh berbicara tentang sifat Allah sesuai yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan pada kita dalam Al Qur’an dan Sunnah yang mulia. Kita tidak boleh melampaui apa yang Allah sifatkan bagi diri-Nya lewat lisan Nabi-Nya ShallAllahu ‘alaihi wasallam. Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman:

لَيۡسَ كَمِثۡلِه شَىۡءٌ ‌ۚ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. As Syuro: 11)

v  Seorang Muslim Memiliki Kewajiban Untuk Beriman Kelak Di Akhirat Dapat Melihat Allah

Melihat Allah ada dua macam, secara khusus dan secara umum. Secara khusus di dalam surga. Adapun secara umum bagi seluruh manusia saat penghisaban amal-amal mereka.

v  Beriman Pada Mizan Timbangan Amal

Dalam ayat 8 suroh al a'raf, suroh al qori'ah. Dan amal manusia di timbang dengan jasad jasad mereka. Sebagaimana dalam sohih muslim terkait tersingkapnya betis atau kaki abdullah bin mas'ud yang sangat kecil membuat para sohabat menertawai beliau radiAllahu anhu.

v  Beriman Pada Adzab Kubur Dan Nikmat Kubur.

v  Beriman Dengan Telaga Rasulullah Yang Mulia.

Telaga yang sangat luas besar berukuran seluas jarak antara shan a' dan ailah. Termaktub dalam sohih bukhari dalam bahasan riqoq. Bab al haudh dari hadits anas bin malik.

v  Beriman Pada Sirot Yang Terbentang Di Atas Neraka

Kita wajib beriman dengan sirot di atas neraka akan berjalan di atas nya seluruh manusia. Selamat bagi yang mukmin taat, jatuh ke neraka bagi yang jahat dari pelaku dosa besar, orang kafir dan musyrik.

Semoga kita selamat dalam menjalani agama sesuai yang di perintahkan dan selamat dari Api Neraka kelak ketika di akhirat.

(Faedah dari Kitab Irsyadus Syaari li Syarhi Assunnah Oleh Imam Al Barbahari)

 

Penulis: Abu Naadir Alby Zen

11 Okt 2021, Kediaman Kesik Masbagik, LOTIM NTB

 

Editor: Ahmadi As-Sambasy

Cilacap – Jawa Tengah

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk " ISLAM ITU ADALAH SUNNAH"