Mengenal Nama Istri-Istri Nabi
Saudaraku yang semoga di rahmati Allah
subhanahu wa ta’ala. Betapa malunya diri-diri kita apabila mengenal ratusan
nama-nama artis bahkan ribuan, namun tidak mengenal manusia yang menjadi
pendamping hidup Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam baik didunia maupun di
akhirat. Betapa meruginya kita, tatkala artis lebih kita kenal dan lebih kita
idolakan di banding para Ibunya orang-orang yang beriman. Siapakah mereka ?
Mereka adalah istri-istri Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada baiknya disini kita mengenal nama-nama
istri Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam :
1. Khadijah binti Khuwailid Al
Qurasyiyyah
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam menikahi
Khadijah sebelum menjadi Nabi, dan saat itu Khadijah berusia 40 Tahun (terdapat
perbedaan pendapat terkait Umur Khadijah saat dinikahi Nabi shollallahu ‘alaihi
wa sallam). Beliau Shollallahu ‘alaihi wa sallam tidak menikah dengan selain
Khadijah hingga ia meninggal dunia. Semua anak Nabi berasal darinya, kecuali
Ibrahim. Khadijah adalah istri pertama dan yang membela kenabian Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallam, bejuang bersamanya, dan mengorbankan diri serta hartanya.
Diantara kemulian Khadijah Radhiyallahu ‘anha adalah Allah subhanahu wa ta’ala
mengirimkan salam kepadanya melalui malaikat Jibril, dan ini adalah
keistimewaan yang tidak pernah diperoleh oleh istri-istri Nabi yang lainnya.
Khadijah meninggal tiga tahun sebelum hijrah dan tahun tersebut disebut ‘Aamul
Huzn (tahun kesedihan).
2. Saudah binti Zam’ah Al Qurasyiyyah
Setelah kematian Khadijah radhiyallahu ‘anah,
Nabi Sholllallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan Saudah yaitu seorang janda
dari suku Quraisy. Dialah yang kelak memberikan gilirannya kepada Aisyah
Radhiyallahu ‘anha.
3. Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq
Setelah menikah dengan Saudah, Nabi
shollallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang
dibebaskan dari atas tujuh langit kecintaan Rasulullah. Dimana Malaikat telah
memperlihatkan Aisyah Radhiyallahu ‘anha kepada Nabi Shollallahu ‘alaihi wa
sallam sebelum menikahinya dalam keadaan wajah tertutup dengan sutera, lalu
malaikat mengatakan, “Ini adalah calon istrimu”. (Lihat HR. Al Bukhari 5/1969
dan Muslim 4/1889)
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam
menikahinya pada bulan syawal dalam usia 6 Tahun dan membina rumah tangga
dengannya dibulan syawal pada tahun pertama hijriah saat berusia sembilan
tahun.
Hal inilah yang menimbulkan banyak kecaman
dari kaum orientalis dan antek-anteknya tentang pernikahan Nabi dengan Aisyah
yang ketika itu masih berusia sembilan tahun. Namun, para ulama telah
mengembalikan kecaman dan anak panah mereka pada leher-leher mereka sendiri.
Sebagaimana telah menjadi ketetapan bahwa pernikahan Nabi dengan ummul mukminin
Aisyah adalah berasal dari perintah Allah.
Sesuatu yang berasal dari Allah, maka pastilah
memiliki hikmah yang banyak dan besar. Diantaranya, Nabi harus menikah dengan
gadis belia agar ia bisa mengemban tugas dakwah dan menyampaikannya setelah
kematiannya, apalagi ketika itu nabi shollallahu alaihi wa sallam sudah dekat
masa ajalnya. Ini salah satu diantara banyak hikmah. Sebab ummul mukminin
Aisyah Radhiyallahu ‘anha tergolong yang paling banyak meriwayatkan ucapan dan
perbuatan Nabi. Dialah yang menyampaikan kepada ummat tentang kehidupan Nabi
secara khusus berupa amal-amal perbuatan nabi ketika dirumah dan tentunya masih
banyak lagi yang lainnya. Dan ini tidak dimiliki oleh seorang pun dari
istri-istri nabi yang lain.
Seandainya Aisyah ketika dinikahi Nabi sudah
usia tua, maka kemungkinan ia akan wafat selang beberapa waktu dari kematian
Nabi. Bersamaan dengan itu pula lenyaplah mayoritas sunnah dan berita tentang
kehidupan Nabi shollallahhu ‘alaihi wa sallam.
Adapun bagaimana Nabi membangun rumah tangga ,
sementara Aisyah belum mencapai sembilan tahun? Apakah ia sudah pantas menikah
pada usia sekecil ini?
Sebagaimana telah diketahui bahwa orang-orang
yang hidup diwilayah-wilayah yang berdekatan dengan garis khatulistiwa,
gadis-gadis mereka mencapai usia haid lebih cepat daripada gadis yang hidup di
wilayah-wilayah yang dingin atau jauh
dari garis khatulistiwa.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam tidak
menikah dengan satu gadis pun selainnya dan wahyu tidak pernah turun pada
beliau saat berada di selimut wanita selainnya.
Aisyah Radhiyallahu ‘anha adalah wanita yang
paling dicintainya dan pembebasannya turun dari langit. Bahkan Umat telah
sepakat atas kekafiran siapa saja yang menuduhnya berzina. Ia adalah istri Nabi
yang paling faqih dan paling tahu tentang urusan agama dari kalangan wanita
umat ini secara mutlak. Para pemuka sahabat Nabi merujuk pada ucapannya dan meminta fatwa
kepadanya.
4. Hafshah binti Umar bin Al Khottob
Setelah menikahi Aisyah kemudian nabi menikahi
Hafshah yaitu Putri dari Al Faruq Umar Bin Al Khottob.
5. Zainab binti Khuzaimah bin Al Harits
Al Qaisiyyah
Kemudian Nabi menikah dengan Zainab bin Al
Harits dari bani Hilal bin Amir. Ia meninggal disisi nabi setelah
memperistrinya selama dua bulan.
6. Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah
Al Qurasyiyyah Al Makhzumiyyah
Nama Abu Umayyah adalah Hudzaifah bin Al
Mughiroh. Ia adalah istri Nabi yang paling akhir meninggal. Namun konon ada
yang menyebutkan bahwa yang paling akhir adalah Shafiyyah.
7. Zainab binti Jahsy
Kemudian Nabi menikahi Zainab binti Jahsy dari
bani Asad bin Khuzaimah. Ia adalah putri dari bibi Nabi dari Jalur Ibunya yaitu
Aminah. Mengenai Zainab binti Jahsy turun firman Allah subhanahu wa ta’ala:
فَلَمَّا قَضَى زَيْدٌ
مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا
“Maka
ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami
nikahkan engkau dengan dia (zainab).” (QS. Al Ahzab: 37)
Salah satu kekhususannya adalah bahwa Allah
yang menjadi walinya yang menikahkannya dengan Rasul-Nya dari atas langit-Nya.
Ia meninggal pada awal masa kekhalifahan Umar bin Al Khottob Radhiyallahu ‘anhu.
Awalnya , ia menjadi istri Zaid bin Haritsah. Dulunya Rasulullah menjadikan
Zaid sebagai anak angkatnya. Maka tatkala Zaid menceraikannya, Allah menikahkan
Rasulullah dengannya agar menjadi contoh bagi umatnya mengenai bolehnya menikah
dengan mantan istri anak angkatnya.
8. Juwairiyah binti Al Harits bin Abi
Dhirar Al Musthaliqiyyah
Ia adalah salah satu tawanan dari Bani Al
Mushthaliqiyyah. Ia datang kepada Nabi untuk membebaskannya, maka beliau
membebaskannya dengan menikahinya.
9. Ummu Habibah
Nama Aslinya adalah Ramlah binti Abi Sufyan
Shakhr bin Harb Al Qurasyiyyah Al Umawiyyah. Konon, namanya Hindun. Beliau menikahinya
saat ia berada di Negeri Habasyah sebagai wanita yang berhijrah, dan Raja
Najasyi lah yang memberikan mahar kepadanya atas nama Nabi sebanyak 400 Dinar.
Setelah itu, Ummu Habibah dikirimkan kepada Nabi dari sana. Ia meninggal pada
masa pemerintahan saudaranya yaitu Mu’awiyah.
10. Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab
Ayah dari Shafiyyah adalah pemuka bani Nadhir,
anak keturunan Harun bin Imran saudara Musa alaihissalam. Jadi, Shafiyyah
adalah putri (keturunan) seorang Nabi dan menjadi istri seorang Nabi. Ia adalah
salah satu wanita tercantik di dunia.
Dulunya, ia menjadi budak Nabi, lalu beliau
memerdekakannya dan menjadikan pemerdekaannya sebagai maharnya. Kemudian hal
itu menjadi sunnah bagi umat ini sampai hari kiamat. Yaitu boleh menjadikan
pemerdekaan budak sebagai maharnya.
Namun ada ulama yang berpendapat ini adalah
kekhususan Nabi, Tidak berlaku bagi umatnya. Namun yang sohih adalah pendapat
yang membolehkan karena pada asalnya tidak ada pengkhususan hingga terdapat
dalil yang menunjukkan hal tersebut.
11. Maimunah binti Al Harits Al Hilaliyyah
Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh
Rasulullah. Rasulullah menikahinya ketika di Mekkah saat umrah qadha setelah
tahallul darinya, menurut pendapat yang sohih.
Ada yang mengatakan , Diantara istri Nabi adalah Raihanah binti
Zaid An Nadhiriyyah. Ia tertawan saat perang
Bani Quraizhah. Sebelumnya, Ia adalah budak Rasulullah, lalu beliau
memerdekakannya dan menikahinya, kemudian beliau menceraikannya dengan talak
satu, lalu beliau merujuk kembali.
Segolongan ulama mengatakan, bahkan ia adalah sahaya nabi dan beliau menggaulinya sebagai budak yang dimilikinya hingga beliau meninggal dunia. Wallahu a’lam.
Tidak ada perselisihan bahwa Rasulullah wafat dan beliau meninggalkan sembilan istri
dan beliau menggilir 8 orang dari mereka. Yaitu: Aisyah, Hafshah, Zianab binti
Jahsy, Ummu Salamah, Shafiyyah, Ummu Habibah, Maimunah, Saudah dan Juwairiyah.
Sahaya wanita Nabi Shollallahu ‘alaihi wa
sallam
Abu Ubaidah mengatakan, “Nabi memiliki empat sahaya wanita yaitu: Maria yaitu ibu dari anaknya, Ibrahim, lalu Raihanah dan budak cantik lainnya yang beliau dapati diantara tawanan, serta budak wanita yang diberikan Zainab binti Jahsy kepadanya.
Demikianlah Nama-nama istri Nabi shollallahu ‘alaihi
wa sallam dan kami tambahkan pula nama-nama hamba sahaya wanita Nabi
Shollallahu ‘alaihi wa sallam.
Semoga bermanfaat, Baarokallahu fiikum.
تحفة العرسين
(Tuhfah Al 'Arusain)
Ahmadi As-Sambasy
Posting Komentar untuk "Mengenal Nama Istri-Istri Nabi"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.