Fenomena Bisnis Kuburan Keramat - Jaga Aqidah Kita
Kabeldakwah.com |
Fenomena Bisnis Kuburan Keramat
Ketika ilmu yang dibawa Nabi
kabur bagi ummat tertutup dengan kabus kejahilan dan syahwat, maka begitu mudah
manusia digiring pada kesesatan yang berbayar.
Jalan menuju neraka, anehnya
banyak peminat dan mereka siap bayar sebanyak-banyaknya.
Kesyirikan yang merupakan
musuh utama dakwah para Nabi, menjadi indah dimata mereka, dinikmati dan dilakukakan
banyak orang.
Contoh kecilnya adalah ibadah doa yang seyogyanya hanya ditujukan pada Allah dan terpatri dalam ucapan “iyyaka na’bud” minimal 17 kali sehari semalam, menjadi bias tenggelam dalam kenikmatan memuja kuburan, meminta hajat dunia dan akhirat pada para wali-yang diklaim- yang telah wafat dan terkubur.
Ibadah mencium hajarul aswad
diganti menjadi ibadah mencium nisan, thawaf di ka’bah menjadi thawaf di makam wali
keramat.
Lebih “teruk” dari itu adalah
membuat kuburan keramat palsu agar dijadikan destinasi kesyirikan atas nama wisata
relegi.
Entah berapa banyak keuntungan
materi yang diraup oleh masyarakat setempat, pemegang kebijakan dan aparat karena
ramainya kunjungan para penziarah.
Segudang kisah fikrif, khurafat,
takhyul yang tak masuk logika sehat, ditelan mentah-mentah oleh para penziarah dan
pengagum para wali yang kebablasan menjadi kultus yang berlebihan.
Entah berapa puluh karung
uang pula yang diraup dari penziarah, dan diserahkan kepada pemangku agama tempatan
baik berupa habib, kyai, dan ustad palsu dan menjadi aset pribadi.
Tak heran bila mereka cepat
naik ekonominya, sebntar saja mereka memiliki mobil-mobil yang mewah, rumah-rumah
yang mentereng, asset tanah dan ruko yang banyak, emas perak dan berbagai bisnis
yang modal awalnya dari uang haram tersebut.
Ziarah Kubur Yang Benar
Ziarah kubur memang disyariatkan
Nabi untuk mengingat kematian, bukan untuk mengambil berkah dari tanah pemakaman,
mencium kubur dan nisan orang-orang yang dianggap sholeh tersebut. Bukan pula untuk
meminta segala hajat kepada mereka yang telah mati, yang telah terputus segala amalan
mereka.
Orang mati tak kan mampu melakukan
perbuatan apapun lagi, jangankan mendatangkan manfaat bagi dorang lain, untuk dirinya
saja terhenti amalannya.
Nikmat Tauhid Dan Bencana Syirik
Syetan itu amat lihat menggelincirkan
manusia. Ia lihai karena jam terbang yg tinggi, dan kenal betul dengan anak cucu
Adam dan paham betul bagaimana menggoda dan menyesatkan manusia.
Pengalamannya menggoda Adam
dan anak cucunya serta usianya yang ditangguhkan hingga hari berbangkit membuat
ia pakar betul menyesatkan manusia.
Dari kecintaan pada para wali
dan orang sholeh, syetan berhasil memperdaya ummat Nabi Nuh, hingga menyembah berhala
jelmaan patung orang-orang sholeh Wad, Suwa’, Yaghusr dan Nashr.
Dari kecintaan pada orang
sholeh, pengkultusan pada mereka,pada makam mereka, situs kesyirikan merajalela
di negeri-negeri kaum muslimin.
Hanya segelintir manusia -yang
dirahmati Allah saja- yang selamat dari tipu daya dan jerat -jerat kesyirikan ini,
yang dibawa dan diajarkan siang malam oleh para da’i sesat, untuk menuai dan meraup
keuntungan dari para jamaah yang kurang ilmu dan kurang akalnya.
Tak salah jika Nabi mengharamkan
membangun kuburan, dan mengharamkan sholat ke arah kuburan, melaknat orang yang
membangun masjid di perkuburan para nabi dan orang-orang sholeh, bahkan Nabi mengganggap
merekalah seburuk-buruknya makhluk melat dimuka bumi ini.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim
Ummu Habibah -istri Nabi- menyebutkan tradisi kaum nashara yg ia lihat di negeri
Habasyah, dimana gereja-gereja mereka penuh dengan patung-patung dan gambar-gambar,
maka Nabi bersabda mendengarnya:”
“أولئك
إذا مات فيهم الرجل الصالح أو العبد الصالح بنوا على قبره مسجدا، وصوروا فيه تلك الصور؛
أولئك شرار الخلق عند الله.”
“Mereka itu, bilamana wafat orang sholeh mereka,
atau hamba yang sholeh, mereka bangun di kuburannya masjid, dan mereka lukis padanya
gambar-gambar, mereka itulah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah di hari kiamat”.
(Lihat Shahih al-Bukhari, Kitab al-Janāʾiz (Kitab tentang Pemakaman),
Bab "Mā Yunkaru min ittikhādh al-Qubūr Masājid", Hadits nomor 1341
dan lihat Shahih Muslim, Kitab al-Masājid, Bab "Annahu yunha an
ittikhādh al-qubūr Masājid", Hadits nomor 528-529)
Dalam sahih Bukhari dan Muslim
darin jalur ibunda Aisyah, ia menceritakan ketika Nabi akan wafat, dan dalam kondisi
sakit parah Nabi bersabda:”
لعنة الله على اليهود والنصارى
اتخذوا قبور أنبياءهم مساجد
“Terlaknatlah kaum Yahudi
dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka masjid-masjid tempat ibadah”.
(Lihat Shahih al-Bukhari, Kitab ash-Shalah, Bab "Karahiyatul Julus
'ala al-Qubur wa al-Sholah 'indaha," Hadits nomor 1330 dan Shahih
Muslim, Kitab al-Masajid, Bab "Annahu yunkaru ma shunnahu min
ittikhazil quburi masajid," Hadits nomor 529)
Luar biasa Nabi mengajari
ummatnya agar tidak terperosok dalam lumpur kesyirikan, namun sayang seribu sayang,
kebodohan dan ulama sesat yang menjadi penyebab terbesar tersebarnya kesyirikan.
Kita butuh dakwah yang murni
mengajak manusia hanya menyembah pada Allah, hanya mengikuti panduan Rasulullah,
meski dapat banyak pertentangan dan penghadang, namun insyallah dakwah ini jua yang
akan dimenangkan Allah.
Batam, 18 Shafar 1446/ 23 Agust 2024
Oleh: Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan
Posting Komentar untuk "Fenomena Bisnis Kuburan Keramat - Jaga Aqidah Kita"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.