Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjebak Macet Di Akhirat - Jangan Sampai !

Kabeldakwah.com

Terjebak Macet Di Akhirat

Terjebak macet, siapa yang mau? Jenuh, gerah, bosan, pengap dan bising, itu sebagian alasannya. Terlebih bila berada di dalam sebuah kendaraan yang tidak layak pakai dan dalam waktu yang lama pula. Pendek kata, “macet” telah menjadi suatu momok yang menakutkan.

Segala cara dilakukan, baik oleh pribadi maupun institusi, untuk menghindari atau mengurai kemacetan. Mencari jalur alternatif, menentukan waktu yang tepat untuk bepergian, memilih kendaraan yang nyaman dan full fasilitas guna membunuh kejenuhan bilamana harus terjebak kemacetan, dan sekian banyak usaha lainnya.

Tapi pernahkah kita berpikir, bahwa kemacetan itu bukan hanya terjadi di dunia? Ada kemacetan lain yang jauh lebih mengerikan, yakni di akhirat. Lalu apa pula yang sudah kita persiapkan agar tidak terjebak di dalam kemacetan tersebut?

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam mengingatkan,

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

“Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia manfaatkan, tentang ilmunya apa yang sudah diamalkan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia nafkahkan, serta tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan”. HR. Tirmidzy dari Abu Barzah al-Aslamy radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan sahih oleh Tirmidzy.

Empat jenis pertanggungjawaban di atas inilah yang akan merintangi jalan seorang hamba di akhirat. Umur, ilmu, harta dan tubuh.

1. Umur yang Allah berikan kepada kita di dunia ini, lebih sering kita isi dengan sesuatu yang diridhai-Nya, atau justru sebaliknya?

2. Ilmu yang kita ketahui, seberapa persen yang sudah kita amalkan?

3. Harta yang kita punyai, didapatkan dengan cara seperti apa? Lalu digunakan untuk apa? Pertanyaan dobel inilah yang akan diajukan pada kita kelak, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas harta yang Allah rizkikan pada kita.

4. Tubuh yang kita miliki, lebih banyak kita pergunakan untuk apa? Untuk menjalankan ketaatan kepada Allah kah? Atau untuk berbuat maksiat kepada-Nya?

Ketika seluruh karunia di atas bisa kita pertanggungjawabkan dengan baik, saat itulah perjalanan kita berikutnya di alam akhirat akan lancar. Namun, bila justru yang terjadi adalah sebaliknya, maka bersiaplah untuk terjebak macet di akhirat! Kedua kaki ini akan terpancang kaku! Na’udzubillah min dzalik…

Berhasil atau tidaknya kita melewati rintangan ini, tergantung taufik dari Allah ta’ala. Juga sejauh mana persiapan kita di dunia ini untuk menghadapi hari yang maha dahsyat. Selamat bersiap-siap menghadapi hari itu!

Ketika kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan baik, perjalanan kita di alam akhirat akan lancar. Namun, jika jawabannya sebaliknya, maka bersiaplah untuk terjebak macet di akhirat! Kedua kaki kita akan terpancang kaku, tidak dapat bergerak. Na’udzubillah min dzalik…

Kita harus menyadari bahwa kesuksesan dalam melewati rintangan ini sangat bergantung pada taufik dari Allah ta’ala dan persiapan yang kita lakukan di dunia ini untuk menghadapi hari yang maha dahsyat tersebut. Oleh karena itu, mari bersiap-siap dengan sungguh-sungguh untuk menghadapi hari itu dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Persiapan untuk Menghadapi Kemacetan di Akhirat

Tingkatkan Kualitas Ibadah: Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi akhirat adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah kita. Beribadahlah kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan konsistensi.

a. Perbanyak Ilmu

Selain beribadah, kita juga perlu meningkatkan ilmu agama kita. Pelajarilah ajaran Islam secara mendalam dan amalkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

b. Beramal Sholeh

Amal sholeh merupakan modal utama di akhirat. Berikanlah sebagian harta kita untuk kepentingan yang lebih besar, seperti sedekah dan infak untuk membantu sesama.

c. Bersikap Baik dan Ikhlas

Jaga hubungan baik dengan sesama manusia dan pergunakan tubuh ini untuk melakukan kebaikan. Jadilah orang yang ikhlas dalam segala perbuatan, karena Allah melihat dan membalas setiap amal perbuatan hamba-Nya.

d. Bersiaplah dengan Doa

Mintalah perlindungan dan petunjuk kepada Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Doa adalah senjata seorang mukmin, maka jangan pernah lelah untuk berdoa kepada-Nya.

 

Oleh: Ustadz Abdullah Zaen. MA

(Di sadur dengan sedikit penambahan dari admin)

 

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Terjebak Macet Di Akhirat - Jangan Sampai !"