Bolehkah Sujud Kepada Selain Allâh Azza Wa Jalla?
Kabeldakwah.com |
Bolehkah Sujud Kepada
Selain Allâh Azza Wa Jalla?
Para Ulama madzhab
Syâfi'iy sepakat bahwa sujud kepada selain Allâh merupakan dosa yang sangat
besar, namun mereka berbeda pendapat apakah ia menjatuhkan seseorang kepada
kekufuran atau tidak.
Kebanyakan di antara mereka mengatakan tidak kufur, bila tidak ada niat beribadah (menyembahnya) atau maksud menyetarakan makhluk dengan Allâh. Adapun bila terdapat niat menyembahnya atau menyetarakan kedudukannya dengan Allâh maka hal tersebut menjatuhkan kepada kekufuran. Ini merupakan pendapat An-Nawawiy, Ar-Ramliy, Al-Bujayrimiy, dan Asy-Syarwâniy.
Al-Imâm An-Nawawiy
berkata dalam Al-Majmû dan Ar-Rawdhah:
ما
يفعله كثير من الجهلة من السجود بين يدي المشايخ حرام قطعاً بكل حال سواء كان إلى
القبلة أو غيرها، وسواء قصد السجود
لله تعالى أو غفل، وفي بعض صوره ما يقتضي الكفر أو يقاربه. انتهى.
"Apa yang dilakukan
oleh kebanyakan orang-orang jahil berupa sujud kepada para Masyâyikh, hukumnya
haram secara qath'iy, dalam segala keadaan. Sama saja apakah sujudnya menghadap
kiblat atau tidak, sama saja sujudnya itu diniatkan untuk sujud kepada Allâh
atau tidak, bahkan pada sebagian keadaan sujud seperti itu (kepada makhluk),
dapat menjatuhkan seseorang kepada kekufuran atau mendekatinya."
Asy-Syarwâniy memberikan
catatan atas penjelasan ini sebagai berikut:
قال
الشارح في الأعلام بعد نقله ما في الروضة: هذا يفهم أنه قد يكون كفراً بأن قصد به
عبادة مخلوق أو التقرب إليه، وقد يكون حراماً بأن قصد به تعظيمة أي التذلل له أو
أطلق، وكذا يقال في الوالد والعلماء. انتهى.
"Pensyarh telah
berkata dalam Al-A'lâm setelah ia menukilnya dari Rawdhah: Dapat dipahami dari
penjelasan ini bahwa sujud kadang dapat menyebabkan kekufuran apabila ia
bermaksud dengannya untuk beribadah kepada makhluk atau mendekatkan diri
kepadanya. Juga terkadang sujud hukumnya haram (tidak sampai kufur) apabila
sujudnya tersebut untuk mengagungkannya, yakni ia merendahkan diri di
hadapannya, atau ia tidak memaksudkan apapun. Demikianlah pula yang
disampaikannya terkait sujud kepada orangtua atau ulama."
Ar-Ramliy berkata dalam
Nihâyatul Muhtâj:
قال
ابن الصلاح: ما يفعله عوام الفقراء من السجود بين يدي المشايخ فهو من العظائم ولو
كان بطهارة وإلى القبلة وأخشى أن يكون كفراً. انتهى.
" Ibn Shalâh
mengatakan: "Apa yang dilakukan oleh orang-orang awâmm yang fakir berupa
sujud di hadapan Mâsyâyikh maka hal tersebut merupakan salah satu dosa besar,
walaupun ia melakukannya dengan bersuci dan menghadap kiblat, bahkan
dikhawatirkan dapat menjadikannya kufur."
Asy-Syarwâniy memberikan
catatan dalam Hâsyiyahnya:
إنما
قال ذلك ولم يجعله كفراً حقيقة، لأن مجرد السجود بين يدي المشايخ لا يقتضي تعظيم
الشيخ كتعظيم الله عز وجل بحيث يكون معبوداً، والكفر إنما يكون إذا قصد ذلك. انتهى.
" Perkataan tersebut
menunjukkan bahwa hal itu (sujud kepada makhluk) tidak benar-benar
menjadikannya kufur, sebab sujud yang digambarkan di sana adalah sujud di
hadapan para Masyâyikh yang tidak memiliki tujuan untuk mengagungkan Syaikh
tersebut sebagaimana mengagungkan Allâh Azza wa Jalla sehingga menjadikannya
sebagai sesuatu yang diibadahi, dan sujud tersebut dapat menyebabkan kufur
apabila dia maksudkan untuk itu (mengagungkan dan mengabdikan diri)."
Adapun sebagian yang lain
berpendapat mutlak menjatuhkan seseorang kepada kekufuran tanpa rincian.
Kecuali ada indikasi yang kuat yang memalingkannya dari kekufuran. Ini
merupakan pendapat Syaikhul Islâm Zakariyyâ Al-Anshâriy, Al-Jamal, dan Ibn
Hajar.
Syaikhul Islâm berkata
dalam Minhâjuth Thullâb bab Riddah (Murtad) :
.. أو إلقاء مصحف
بقاذورة أو سجود لمخلوق. انتهى.
"... (dan yang dapat
menyebabkan murtad adalah) melemparkan mushaf di tempat-tempat kotor atau sujud
kepada makhluk."
Al-Jamâl berkata dalam
Hâsyiyahnya:
أي
ولو نبياً وإن أنكر الاستخفاف أو لم يطابق قلبه جوارحه لأن ظاهر حاله يخالفه...
نعم إن دلت قرينة قوية على عدم دلالة الفعل على الاستخفاف كسجود أسير في دار الحرب
بحضرة كافر خشية منه فلا كفر. انتهى.
"Yakni walaupun
sujud pada Nabi dan mengingkari sikap yang meremehkan atau hatinya tidak setuju
terhadap perbuatannya, karena keadaannya yang tampak menyelisihinya... Ya,
kecuali ada dalil yang menunjukkan indikasi kuat atas ketiadaan petunjuk perbuatannya
itu bukan menganggap remeh, seperti sujudnya para tahanan di negara kafir harbi
di hadapan orang-orang kafir disebabkan rasa takut terhadap mereka maka tidak
menjadi kafir."
Ibn Hajar berkata dalam
Tuhfatul Muhtâj bab Riddah:
(أو سجود لصنم
أو شمس) أو مخلوق آخر وسحر فيه نحو عبادة كوكب، لأنه أثبت لله تعالى شريكاً، وزعم
الجويني أن الفعل بمجرده لا يكون كفراً، رده ولده، نعم إن دلت قرينة قوية على عدم
دلالة الفعل على الاستخفاف كأن كان الإلقاء لخشية أخذ كافر أو السجود من أسير في
دار الحرب بحضرتهم فلا كفر. انتهى.
"(Termasuk yang
dapat menjadi sebab murtad adalah sujud kepada berhala atau matahari) atau
sujud kepada makhluk yang lain dan bermain sihir di dalamnya sebagaimana
beribadah kepada bintang. Karena semua itu menetapkan sekutu bagi Allâh.
Al-Juwayniy mengklaim bahwa perbuatan tersebut tidak sampai pada kekufuran,
namun putra beliau membantahnya. Iya, kecuali apabila terdapat indikasi kuat
yang menunjukkan tidak adanya sikap meremehkan seperti seseorang yang
melemparkan mushaf karena takut dirampas orang kafir, atau para tahanan yang
sujud kepada orang-orang kafir di negara kafir, maka mereka tidak menjadi kâfir
disebabkan sujudnya itu."
Simpulannya, sujud kepada
selain Allâh merupakan dosa yang sangat besar dan perbuatan yang sangat
mengkhawatirkan dan dekat sekali dengan kekufuran. Wajib bagi kita
menghindarkan diri dari perbuatan tersebut dan menyeru kaum muslimin untuk
tidak melakukannya. Namun, bersamaan dengan itu, kita pun tidak boleh
tergesa-gesa memvonis mereka yang melakukannya telah jatuh kepada kekufuran
atau kemusyrikan.
Wallâhu a'lam.
Tanggal 07 Februari 2019
Ditulis oleh: Muhammad
Laili Al-Fadhli
Iklan!!!
Coretan ini dibuat karena
ada beberapa ikhwah yang meminta resensi muqorror dan tips-tips belajar di
fakultas syariah LIPIA.
Semoga bermanfaat buat
yang ingin masuk di fakultas ini.
Beberapa pembahasan di
booklet ini:
- Muqorror qism syariah
dari semester 1 - 8 (berikut link PDF)
- Syarah dan kitab
penunjang muqorror (berikut link PDF)
- Resensi setiap muqorror
yang meliputi metode penulis, keunggulan dan kekurangannya.
- Durus Idhofiyah
penunjang muqorror (beserta link youtube)
- Tips-tips dalam membuat
rangkuman, tasyjir dan bagan.
- Channel-channel,
aplikasi, dan website pilihan untuk mahasiswa syariah.
Link PDF:
https://t.me/taqrebulum/365
Salin link diatas, tempelkan
di papan google, klik search.
Fadlan Abu Syarifah
Posting Komentar untuk "Bolehkah Sujud Kepada Selain Allâh Azza Wa Jalla?"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.