“BERHAJI” Tanpa Ke Mekah
Menunaikan ibadah haji ke Baitullah, siapa
yang tidak menginginkannya? Selain janji manis pahalanya yang begitu
menggiurkan, juga kerinduan terhadap Ka’bah yang selalu membayangi hati setiap
muslim.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
menjanjikan,
“الْحَجُّ
الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ”.
“Haji yang mabrur tidak
memiliki balasan lain kecuali surga”. HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
Namun kenyataannya, untuk
sampai ke tanah suci tidaklah semudah yang diangankan. Faktor penghalang
utamanya adalah biaya besar yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan mimpi indah
tersebut. Sehingga kebanyakan orang terpaksa rela memendam dalam-dalam
cita-cita mulia tersebut.
Tidakkah ada alternatif
pengganti bagi orang-orang yang bernasib ‘kurang baik’ itu?
Sebagaimana telah maklum,
Allah itu maha pemurah dan maha luas karunia-Nya. Di antara bentuk
kemahamurahan-Nya, Dia memberikan amalan-amalan lain yang pahalanya sepadan
dengan pahala ibadah haji, padahal pelaksanaannya tidak harus menggelontorkan
biaya besar.
Di antara amalan tersebut
adalah:
●1. Pergi Ke Masjid Untuk
Belajar Agama Atau Mengajarkannya
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
bersabda,
“مَنْ
رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ
يُعَلِّمَهُ فَلَهُ أَجْرُ حَاجٍّ تَامِّ الْحِجَّةِ”.
“Barang siapa pergi ke masjid, tanpa ada
maksud lain kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya; niscaya ia akan
mendapatkan pahala haji yang sempurna”. HR. Al-Hakim dari Abu Umamah
radhiyallahu’anhu dan dikuatkan oleh al-‘Iraqy, adz-Dzahaby serta al-Albany.
●2. Duduk Di Masjid Untuk Berdzikir Hingga Matahari Terbit Lalu Shalat Dua Rakaat
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
bertutur,
“مَنْ
صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ؛ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ
… تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ”.
“Barang siapa shalat Shubuh berjamaah,
kemudian duduk berdizikir (mengingat) Allah hingga matahari terbit, lalu shalat
dua raka’at; maka ia akan mendapatkan seperti pahala haji dan umrah sempurna,
sempurna, sempurna”. HR. Tirmidzy dari Anas radhiyallahu’anhu dan dinilai hasan oleh al-Albany.
Catatan penting: keterangan
di atas sama sekali bukan dalam rangka untuk menggembosi semangat menunaikan
ibadah haji. Jangan dimanfaatkan oleh orang-orang kaya yang pelit untuk mencari
alasan tidak pergi berhaji! Namun kajian ini guna menggambarkan betapa
banyaknya pintu-pintu kebaikan dan alangkah luasnya karunia Allah ta’ala.
Oleh: Ust. Abdullah
Zaen, Lc., MA
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Selasa,2 Dzulhijjah 1433 / 18 Oktober 2012
Posting Komentar untuk "“BERHAJI” Tanpa Ke Mekah"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.