Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 4)

Daftar Isi:

3 Langkah Cepat Meraih Sukses.

Gagak Hitam..

7 TIPS Untuk Dipertimbangkan Untuk Rencana Pengembangan Diri Anda.

Benarkah?.

Khawatirkan Ibadahmu Dan Jangan Khawatirkan Duniamu.

Haruskah Kita Anti Harta?.

 

3 Langkah Cepat Meraih Sukses

Setiap orang kalau di tanya mau sukses? Jawabannya pasti pada mau. Tapi yang serius mau menjalani prosesnya hanya sebagian kecil saja. Nah ! Bagi Anda yang benar-benar ingin meraih kesuksesan, bukan hanya sekedar ucapan di mulut semata. Pada kesempatan kali ini saya bagikan 3 tips bagaimana meraih sukses dengan cepat.

1. Segera Miliki Impian & Mulailah Action Untuk Mewujudkannya

Kita ini sangat dianjurkan mempunyai impian yang besar. Sebagaimana presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno berkata "Gantungkan cita-citamu setinggi langit ! Jika kelak engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang."

Ditambah mantap lagi kalau sudah pernah mengikuti pelatihan bersama Kang Elvandi, beliau adalah  founder dari Elite Circle. Oleh beliau kita di ajarkan untuk memiliki impian yang besar dan merancang Rencana Kontribusi Unggulan (RKU).

Dimana kita di fahamkan tentang arti rahmatan lil 'aalamiin yang sesungguhnya secara mendalam. Bahwa sebuah kesuksesan yang kita raih bukan hanya untuk diri sendiri dan lingkungan keluarga saja, melainkan kesuksesan yang manfaatnya dirasakan oleh seluruh mahluk didunia ini. Berarti kalau kita berbisnis targetnya tidak cukup hanya sekelas lokal saja, melainkan harus punya target sampai Go International.

Setelah kita memiliki impian yang besar, segeralah action untuk mewujudkannya. Jangan tunda-tunda, jangan di nanti-nanti. Langsung saja eksekusi, agar kesuksesan segera menghampiri.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri

(QS. Ar-Ra’d Ayat 11)

2. Jangan Gampang Baperan

Banyak pengusaha sukses, kemudian kita pelajari biografinya, ternyata banyak dari mereka awalnya orang biasa, bedanya meraka punya impian diatas rata-rata, ya bisa dibilang impian mereka itu tidak masuk akal. Sehingga banyak orang yang sampai menertawakan, mengejek, meledek dan sebagainya.

Tapi mereka memiliki anti baper yang begitu kuat. Proses demi prosesnya mereka jalani dibarengi dengan optimisme yang sangat tinggi, sampai akhirnya benar-benar suksesnya terbukti.

Contohnya Jack Ma owner dari Alibaba Grup, Karl Benz dan Gottlieb Daimler pendiri mobil terkenal dari Eropa yaitu Mercedes Benz.

Maka dari itu, kalau kita mau jadi pengusaha sukses, bahkan suksesnya sampai Go Internasional, pokoknya jangan sampai jadi orang yang gampang baperan.

Mulai sekarang kuatkan do'anya, kuatkan mentalnya, kuatkan usahanya dan kuatkan tekadnya. 💪🏻😃🔥

Siap?

Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai  oleh Allah dari  mukmin yang lemah. (HR. Muslim)

3. Bangunlah Tim Yang Solid & Kokoh

Kita manusia biasa, tenaga kita terbatas, waktu kita terbatas hanya 24 jam saja setiap harinya. Kalau hanya mengandalkan diri sendiri pasti akan sangat berat untuk menjalani proses demi proses untuk mencapai impian yang besar tadi. Agar mempermudah dan mengalami percepatan, sebaiknya kita bangun tim untuk mendelegasikan sebagian pekerjaan kita, agar bisa dijalankan secara berjamaah. Karena dalam Islam fadhilah berjamaah itu masyaa Allah luar biasa besar dampaknya dan juga hasilnya.

Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat dalam proses berjuang menyebarkan ajaran Islam, kemudian dilanjutkan oleh para tabi'in, atbaut tabi'in, para wali songo, para ulama hingga akhirnya Islam menyebar ke seluruh dunia.

Begitupun kita dalam menjalankan bisnis, kita bisa mengikuti cara Rasulullah, para sahabat sampai ke ulama tadi. Insyaa Allah suksesnya kita bukan hanya di Indonesia, tapi bisa melebar ke seluruh dunia. Aamiin Allahumma Aamiin.

 

Gagak Hitam

Satu-satunya burung yang berani mematuk burung elang ialah burung GAGAK HITAM.                                                        

Dia duduk dipunggung Elang dan mengigit lehernya. Namun Elang tidak menanggapi atau bertarung dengan gagak. Dibiarkan saja oleh elang.

Burung elang tidak mau menghabiskan waktu dan energi atas ulah si gagak hitam. Elang hanya membuka sayapnya dan mulai terbang tinggi di langit.

Semakin tinggi ia terbang, maka semakin sulit bagi gagak hitam untuk bernafas. Dan akhirnya gagak hitam tersebut jatuh karena kekurangan oksigen.

Nah, disinilah kita belajar. Tak perlu menanggapi opini negatif tentang kita, baik berupa tuduhan, nyiyiran, fitnah, sindiran dan sebagainya

"Angkat saja standard" -mu dan mulai kepakkan sayapmu. Terbanglah tinggi. Niscaya mereka akan jatuh dengan sendirinya (mereka kelak akan malu dengan kelebihanmu).

Berhentilah membuang-buang waktu melayani si gagak hitam dalam kehidupanmu.

Penulis: NN

 

7 TIPS Untuk Dipertimbangkan Untuk Rencana Pengembangan Diri Anda

1. Mulai Sekarang

Lakukan sesuatu tentang rencana pengembangan pribadi Anda hari ini. Diperlukan waktu untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan sehingga Anda harus memulainya sekarang. Anda dapat membangun apa yang Anda lakukan hari ini, jangan besok.

2. Membuat Langkah Kecil

Untuk membuat rencana, Anda harus memasukkan langkah-langkah. Hancurkan sasaran besar menjadi komponen terkecil itu. Ingatlah hasil akhirnya ketika Anda fokus pada langkah-langkah kecil yang bisa Anda jangkau.

3. Belajar dari Orang Lain

Anda dapat memperoleh manfaat dari kesuksesan orang lain dan Anda dapat belajar dari kesalahan mereka. Pengalaman Anda sendiri memang adalah guru yang baik, tetapi jangan lupa belajar hyfa dari kesalahan orang lain.

Jika Anda dapat menemukan seorang mentor atau pelatih, tugas Anda akan lebih mudah. Baca buku sebanyak mungkin. Jika Anda tidak mampu membeli buku atau tidak ingin menghabiskan uang meminjamnya dari perpustakaan.

4. Rangkul Perubahan

Dunia berubah sepanjang waktu. Bahkan jika Anda tidak melakukan apa pun, Anda akan ikut berubah saat dunia berubah. Tidak ada jalan keluar dari ini.

Rencana pengembangan diri pribadi Anda perlu memasukkan bagaimana Anda akan berubah, tindakan apa yang akan Anda ambil?

5. Bertanggung Jawab

Anda bertanggung jawab atas kemajuan Anda sendiri. Anda bertanggung jawab untuk apa Anda hari ini dan di mana Anda berada hari ini.

Itu artinya adalah tugas Anda untuk memulai langkah-langkah yang terlibat dalam rencana pengembangan pribadi Anda. Jika Anda tidak repot, tidak ada orang lain yang mau. Ini juga berarti Anda memiliki hasilnya dan tidak ada orang lain yang bisa disalahkan. Buck berhenti di sini!

6. Bersyukurlah dan Kenali Nilai Anda

Fokus pada apa yang sudah Anda miliki. Pikirkan tentang bagaimana orang lain mendapat manfaat dari apa yang Anda lakukan. Jika Anda meningkatkan diri sendiri, manfaat itu akan meningkat. Pengembangan pribadi Anda adalah untuk orang lain, juga untuk Anda.

7. Buat Aksi Berdasarkan Niat Anda

Apapun yang Anda inginkan menjadi kenyataan Anda. Temukan niat Anda yang sebenarnya sebelum Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu dan pastikan Anda benar-benar menginginkan apa yang Anda inginkan.

Jika tujuan dan niat Anda tidak selaras, maka Anda akan memikirkan banyak alasan dan segala macam situasi untuk mencegah kemajuan.

 

Benarkah?

KITA sering mendengar para ustadz mengingatkan dari atas mimbar, bahwa mati, jodoh, dan rezeki telah ditentukan. Kita juga sering meyakinkan diri sendiri, jika sudah jodoh tak akan ke mana, jika sudah rezeki tak akan tertukar dan jika sudah ajal tak akan tertunda.

Tapi hari ini, peluang kerja bertambah sulit. Seorang sarjana lulusan S1, perlu waktu paling cepat satu tahun untuk mendapatkan pekerjaan. Ekonomi terasa sedang susah. Kerisauan tentang susahnya pekerjaan, menjadi kerisauan masal.

Namun yakinlah...! Jangan risau ada Allah! Selama usaha maksimal telah dilakukan, ikhtiar besar telah dilaksanakan, Insya Allah pertolongan akan datang.

“Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rezekinya” (QS. Hud ayat 6).

"Sesungguhnya rezeki akan mencari seorang hamba sebagaimana ajal yang akan mencarinya” (H.R. Ibn Hibban).

Yang justru perlu kita khawatirkan adalah apa yang tak pernah dijamin dan tak pernah diberi kepastian oleh Allah azza wa Jalla. Apa itu? Ibadah kita. Shalat kita. Amal kita. Allah tak pernah mengeluarkan jaminan bahwa ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan nilai A+ dan layak diterima. Allah tak pernah memberikan kepastian bahwa seluruh amal yang kita lakukan berstatus sempurna dan akan mengantarkan kita ke surga.

Tentu saja kita selalu berbaik sangka atas semua yang kita lakukan dalam rangka beribadah kepada Allah. Tapi kita juga wajib memastikan melakukan semua ibadah tersebut dengan ikhlas, yaitu dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik (khusyu').

Malik bin Dinar suatu hari berkata, “Seberapa besar khawatirmu karena dunia? Maka sebesar itu pula khawatirmu pada akhirat hilang dari dirimu. Seberapa besar khawatirmu karena akhirat? Maka sebesar itu pula khawatirmu pada dunia akan menguap sirna.”

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro nomor 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak nomor 2070 dan disepakati Adz-Dzahabi).

 

Khawatirkan Ibadahmu Dan Jangan Khawatirkan Duniamu

KITA sering mendengar para ustadz mengingatkan dari atas mimbar, bahwa mati, jodoh, dan rezeki telah ditentukan. Kita juga sering meyakinkan diri sendiri, jika sudah jodoh tak akan ke mana, jika sudah rezeki tak akan tertukar dan jika sudah ajal tak akan tertunda.

Tapi hari ini, peluang kerja bertambah sulit. Seorang sarjana lulusan S1, perlu waktu paling cepat satu tahun untuk mendapatkan pekerjaan. Ekonomi terasa sedang susah. Kerisauan tentang susahnya pekerjaan, menjadi kerisauan masal.

Namun yakinlah...! Jangan risau ada Allah! Selama usaha maksimal telah dilakukan, ikhtiar besar telah dilaksanakan, Insya Allah pertolongan akan datang.

“Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rezekinya” (QS. Hud ayat 6).

"Sesungguhnya rezeki akan mencari seorang hamba sebagaimana ajal yang akan mencarinya” (H.R. Ibn Hibban).

Yang justru perlu kita khawatirkan adalah apa yang tak pernah dijamin dan tak pernah diberi kepastian oleh Allah azza wa Jalla. Apa itu? Ibadah kita. Shalat kita. Amal kita. Allah tak pernah mengeluarkan jaminan bahwa ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan nilai A+ dan layak diterima. Allah tak pernah memberikan kepastian bahwa seluruh amal yang kita lakukan berstatus sempurna dan akan mengantarkan kita ke surga.

Tentu saja kita selalu berbaik sangka atas semua yang kita lakukan dalam rangka beribadah kepada Allah. Tapi kita juga wajib memastikan melakukan semua ibadah tersebut dengan ikhlas, yaitu dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik (khusyu').

Malik bin Dinar suatu hari berkata, “Seberapa besar khawatirmu karena dunia? Maka sebesar itu pula khawatirmu pada akhirat hilang dari dirimu. Seberapa besar khawatirmu karena akhirat? Maka sebesar itu pula khawatirmu pada dunia akan menguap sirna.”

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro nomor 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak nomor 2070 dan disepakati Adz-Dzahabi).

By. Satria H.L

 

Haruskah Kita Anti Harta?

Dunia, termasuk harta, boleh dinikmati. Yang penting, jangan berlebih-lebihan dan jangan bermegah-megahan. Kali ini saya mengajak teman-teman menyimak pendapat ulamanya para ulama. Boleh? Namanya Syaikh Yusuf Qardhawi.

Beberapa tahun yang lalu, alhamdulillah saya sempat bertamu dan bertemu dengan Syaikh Yusuf Qardhawi di rumahnya. Personal, masya Allah. Ada beberapa hal yang saya tanya dan beliau jawab, di antaranya peranan harta.

Sebagai ketua para ulama di dunia untuk sekian periode, beliau mengatakan bahwa harta itu mutlak diperlukan. Ya, mutlak. Lapar, kan perlu makan. Haus, kan perlu minum. Takut, kan perlu naungan. Termasuk urusan dakwah. Jangan tabu dengan harta.

Beliau pun mengingatkan pentingnya bersedekah dengan mengutip Surat Al-Ma’un. Namun beliau juga mengingatkan bahaya bermegah-megahan dengan mengutip Surat Al-Takatsur. Masya Allah, peringatan yang berimbang!

Boleh-boleh saja menikmati dunia. Tapi dengan kepantasan dan kewajaran. Tidak berlebih-lebihan, tidak bermegah-megahan.

Kurang kaya apa Umar dan Usman di zamannya? Demikian pula kekuasaannya. Tapi adakah mereka bermegah-megahan? Setahu saya, Umar dan Usman memilih gaya hidup yang sangat sederhana.

Perlu contoh konkrit?

Misal, Anda mau membeli handphone canggih seharga 10-an atau belasan juta, dengan tujuan untuk memudahkan urusan kerja. Camera-nya bagus, karena memang perlu, buat foto produk dan promosi. Memory-nya besar, karena memang perlu, buat menyimpan foto produk dan data-data penting terkait bisnis.

Boleh? Sah? Menurut saya, itu sah-sah saja. Silakan beli. Soal fungsi tho, bukan soal emosi. Tapi kalau Anda membeli handphone mahal untuk tujuan gaya-gaya saja, kemungkinan itu bagian dari berlebih-lebihan dan bermegah-megahan. Malah mendekati mubazir.

Contoh lain. Anda ingin menambah kendaraan. Cek dulu, apa tujuannya? Untuk delivery barang atau mengantar-ngantar tim. Nah, ini masih boleh. Tapi kalau Anda menambah kendaraan semata-mata untuk gonta-ganti saja atau kesenangan pribadi, kemungkinan itu bagian dari berlebih-lebihan.

Hati-hati. Kita semua paham bahwa harta halal akan dihisab. Harta haram akan diazab. Sekali lagi, hati-hati. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 4)"