Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapankah Waktu Seks yang Paling Tepat dan Bermanfaat?

Waktu seks yang paling bermanfaat.[1] Seks yang paling bermanfaat ialah yang dilakukan setelah makanan di perut dicerna dan ketika tubuh sedang stabil dalam hal panas dan dinginnya, kering dan lembabnya, kosong dan penuhnya. Kerugian yang ditimbulkan hubungan seksual ketika tubuh penuh makanan lebih mudah dan lebih ringan daripada kerugiannya ketika tubuh banyak lembab, tapi lebih ringan daripada ketika tubuh kering, dan saat tubuh panas lebih ringan daripada ketika dingin. Semestinya ia melakukan persetubuhan ketika syahwatnya menguat dan terjadi gairah sempurna yang bukan terjadi karena dipaksakan, membayangkan, atau memandang terus-menerus. Tidak semestinya ia mendatangkan syahwat seks, memaksakannya, atau menahan diri darinya. Namun, hendaknya ia bersegera melakukannya, ketika banyak sperma telah mendorongnya dan syahwatnya telah menguat.

Berhati-hatilah dari berhubungan seksual dengan wanita tua atau anak-anak, yaitu wanita yang tidak layak disetubuhi dan yang tidak memiliki syahwat, wanita yang sedang sakit parah, wanita yang buruk rupa, dan wanita yang tidak disukai. Sebab berhubungan seksual dengan mereka dapat melemahkan kekuatan dan melemahkan seks pada khususnya. Adalah suatu kesalahan bila ada dokter yang mengatakan bahwa berhubungan seks dengan janda itu lebih bermanfaat daripada bersetubuh dengan gadis dan lebih dapat memelihara kesehatan. Ini merupakan qiyas yang rusak sehingga sebagian orang mungkin berhati-hati terhadapnya, dan ini menyelisihi apa yang ditetapkan para cendekiawan dan apa yang disepakati oleh tabiat dan syariat.

Berhubungan seksual dengan gadis mengandung keistimewaan. Keterkaitan yang sempurna antara dirinya dengan laki-laki yang menggaulinya, hatinya penuh dengan kecintaan kepadanya, dan tidak membagi cintanya antara suaminya dengan orang lain, yang tidak dimiliki oleh janda. Karena itu, Nabi mengatakan kepada Jabir:

ألا تزوجتها بكرا تلاعبك وتلاعبها وتضاحكك وتضاحكها

"Mengapa engkau tidak menikahi wanita yang masih gadis, ia bisa bermain-main denganmu dan engkau bisa bermain dengannya, ia bisa berkelakar denganmu dan engkau bisa berkelakar dengannya." (HR. Al-Bukhari (5/2008) dan Muslim (4/176)

Allah menjadikan kesempurnaan wanita ahli surga, yaitu bidadari, bahwa mereka itu tidak pernah disentuh oleh seorang pun sebelum lakilaki dari kalangan ahli surga yang untuknyalah mereka disediakan. Aisyah mengatakan kepada Nabi:

أرأيت لو نزلت واديا وفيه شجرة قد أكل منها ووجدت شجرا لم يؤكل منها في أيها كنت ترتع بعيرك قال في الذي لم يرتع منها تعني أن رسول الله لم يتزوج بكرا غيرها

"Bagaimana menurutmu bila engkau singgah di sebuah lembah yang terdapat pohon yang sudah pernah dimakan, dan engkau mendapati pohon yang belum pernah dimakan sedikit pun. Pada pohon manakah engkau akan menggembalakan untamu?" Beliau menjawab, "Pada pohon yang belum dimakan sedikit pun." Maksudnya Nabi tidak pernah menikah dengan seorang gadis pun selain dirinya."

Berhubungan seks dengan wanita yang dicintai dalam hati bisa mengurangi kelemahan badan, meskipun banyak mengeluarkan sperma. Sebaliknya, berhubungan seks dengan wanita yang tidak disukainya dapat melemahkan badan dan kekuatan, meskipun mengeluarkan sedikit sperma. Sementara menyetubuhi wanita yang sedang haid dilarang, baik secara alamiah maupun syar'i. Karena ini berbahaya sekali, dan semua dokter memperingatkan akan hal itu. (Zaad Al Ma’ad (4/149)

(Sumber: Tuhfah Al ‘Arusain, Majdi bin Manshur bin Sayyid Asy Syuri)



[1] Waktu seks yang paling bermanfaat ialah setelah bangun tidur, terutama setelah shalat Shubuh.

Posting Komentar untuk "Kapankah Waktu Seks yang Paling Tepat dan Bermanfaat?"