Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati Yang Bening - Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.


Ada suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia

Dialah hati yang bening.

Sebagian dari mereka (yang memiliki hati bening) ada yang mengatakan,

Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, aku mendoakannya agar diberkahi.

Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang muslim, aku mendoakan ‘Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya"

Setiap kali kulihat seorang muslim berjalan bersama istrinya, aku berdoa kepada Allah, semoga Dia menyatukan hati keduanya di atas ketaatan kepada Allah.

Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudoakan dia agar mendapat hidayah.

Aku selalu berdoa semoga Allah memberikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya, sehingga leher mereka terbebas (dari neraka), begitu pula wajah mereka diharamkan dari api neraka.

Setiapkali hendak tidur, aku berdoa ‘Ya Rabb-ku, siapapun dari kaum muslimin yang berbuat zalim kepadaku, sungguh saya telah memaafkannya. Oleh karena itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka.

Itulah hati-hati yang bening. Alangkah pentingya kita kepada hati-hati yang seperti itu.

Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki hati seperti ini, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga.

Suatu malam, Al Hasan Al Bashri berdoa, *“Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku dan ia terus memperbanyak doa itu.

Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Wahai Abu Sa'id (Al Hasan Al Bashri), sungguh malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga saya berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?”.

Beliau menjawab dengan Firman Allah:

ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﻔَﺎ ﻭَﺃَﺻْﻠَﺢَ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ_

Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah (QS. Asy-Syuuro 40) (lihat kisah ini pada kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576)

Sungguh, itulah hati yang dijadikan saleh dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Al-Quran dan as-Sunnah.

Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.

Janganlah kita bersedih meratapi kebaikan. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.

Hidup kita ini bagai bunga mawar. Padanya terdapat keindahan yang membuat kita bahagia, namun padanya juga terdapat duri yang menyakiti kita.

Apapun yang ditakdirkan menjadi milik kita akan mendatangi kita walaupun kita lemah! Sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan menjadi milik kita, engkau tidak akan dapat meraihnya, bagaimanapun kuatnya kita!

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, karunia, dan kebaikan-Nya.

Semoga Allah menjadikan hari-hari kita bahagia dengan segala kebaikan dan keberkahan.

Barokallohu fiikum.

(Terjemahan Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.)

 

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Hati Yang Bening - Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA."